Pekalongan, Wartadesa. – Harga cabe di pasar tradisional Kabupaten Pekalongan yang mencapai ratusan ribu rupiah perkilogramnya dipicu oleh pasokan yang terbatas. Seperti diberitakan Wartadesa sebelumnya, di pasar induk Kajen, harga ditingkat pedagang mencapai Rp. 100 ribu rupiah. Hal ini mendorong pedagang cabe meminta Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke pasar Kajen beberapa waktu lalu untuk melakukan stabilisasi harga cabe dipasaran.
[button type=”round” color=”” target=”” link=”https://www.wartadesa.net/cabe-setan-meroket-langka-dipasaran/”]Baca: Cabe Setan Meroket, Langka Dipasaran[/button]
[button type=”round” color=”” target=”” link=”https://www.wartadesa.net/jokowi-berapa-harga-cabe-sudarmaji-tolong-harga-distabilkan-pak/”]Baca juga: Jokowi: Berapa Harga Cabe, Sudarmaji: Tolong Harga Distabilkan[/button]
Terkait dengan kelangkaan cabe di pasaran Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Pekalongan, akan melakukan pembelian cabe pada para petani karena Bulog kehabisan persediaan barang tersebut.
Dilansir dari Antara Jateng, Sumarna Muharip, Kepala Bulog Sub Devisi Regional Pekalongan mengatakan akan membeli cabe dari petani untuk memenuhi kelangkan cabe dipasaran.
“Kami akan membeli cabai ke daerah sentra penghasil cabai seperti Kedu dan sejumlah wilayah di eks- Keresidenan Pekalongan,” ujar Sumarna kepada Antara.
Sumarna melanjutkan, “Kami akan membeli cabai langsung pada petani dan selanjutnya untuk dilakukan pasar murah. Adapun, penyebab tingginya harga cabai ini akibat cuaca kurang baik sehingga petani mengalami gagal panen,” ujarnya.
Seperti laporan Wartadesa sebelumnya, Cabe rawit merah (RM) atau akrab di kenal dengan cabe setan, belakangan ini harganya terus meroket alias naik, ditangan pedangang saja sudah tembus angka Rp 100 ribu perkilonya, padahal minggu kemarin masih dikisaran Rp 60 ribu perkilonya.
“Cabe setan harganya terus naik sudah sampai seratus ribu, bahkan barangnya juga sangat sulit dicari,” ucap Suyati, salah satu pedagang sayur di Pasat Induk Kajen, Kamis (05/1). ***(Onik/Eva/Antara Jateng)