Kajen, Wartadesa. – Cabai (cabe) merupakan salah satu kebutuhan memasak yang nyaris wajib ada di dapur, naik-turunnya harga cabe, acapkali menjadi fenomena yang asik diperbincangkan oleh emak-emak. Belakangan harga cabe mengalami kenaikan harga hingga 50 persen dari harga sebelumnya.
Anik, Salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Kajen Kabupaten Pekalobgan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kenaikan harga cabe tersebut. “Sekarang harga cabe melonjak, untuk cabe rawit 50 ribu/kg, cabe rawit setan 60 ribu/kg, cabe merah kriting 60 ribu/kg. Harga rata-rata naik sekitar 50 persen dari harga minggu lalu.” Sebutnya.
Akibat meroketnya harga cabe, membuat pedagang sayur harus menambah modal jualan lebih banyak lagi, lanjut Anik. “Dan pedangang sayuran mengalami pembekakan modal (modal membekak lebih banyak-red.), karena untuk belanja dengan jumlah (sayur) yang sama harus dengan harga yang sudah naik,” imbuh Anik.
Kenaikan harga cabe tidak hanya terjadi di Pasar Induk Kajen, hampir seluruh pasar tradisional di Kabupaten dan Kota Pekalongan mengalami hal serupa.
Kenaikan harga cabe di Pasar Induk Batang, dikeluhkan emak-emak. Menurut mereka kenaikan harga hingga dua kali lipat, yakni menjadi Rp. 60 ribu, membuat mereka harus mengurangi belanjaan lainnya, agar cabe tetap terbeli.
Pedagang sayur di Pasar Batang, Nur Khasanah mengungkapkan bahwa harga cabe merah besar menjadi Rp. 55 ribu, sebelumnya Rp 28 ribu perkilo.
“Harganya lagi mahal-mahalnya nih mas …. Sekarang cabai merah biasa saja sampai Rp55 ribu. Nah kalau yang keriting sama cabai setan itu sampai Rp60 ribu per kilonya,” terang Nur Khasanah.
Menurut Nur Khasanah, kenaikan harga cabe terjadi sejak awal bulan Juli. “Sudah sejak awal bulan ini harganya mulai naik. Alhamdulillah stoknya masih cukup untuk beberapa hari ke depan. Semoga stoknya aman sampai lebaran haji mendatang,” ujarnya. (Eva Abdullah)