Wonokerto, Wartadesa. – Warga Dusun Simonet, Desa Semut, Wonokerto, Pekalongan secara swadaya membangun tanggul darurat. Mereka bergotong-royong dengan material dan peralatan seadanya untuk menyelamatkan permukiman yang tinggal sedikit, sementara sebagian besar permukiman terendam air rob dan banjir sejak satu pekan terakhir.
Abrasi di Simonet terhitung sangat parah, hingga beberapa bulan sebelumnya, Pemkab Pekalongan menyediakan opsi bagi seluruh warga Simonet untuk bedol desa, pindah ke wilayah yang tidak terendam rob.
Kapolres Pekalongan AKBP Darno, bersama dengan Dandim 0710 Pekalongan Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan mendampingi Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, melakukan kegiatan pengecekan tanggul yang berada di Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan.
Turut hadir dalam rombongan Ketua DPRD Kab Pekalongan Hindun, PJ Sekda Bambang Irianto, Camat Wonokerto Esy Pusiana, Kapolsek Wiradesa AKP Aris Suharsono, dan Danramil Wiradesa Kapten Cpm A. Khamim.
Kapolres Pekalongan mengatakan, banjir rob atau naiknya air laut ke pemukiman warga di pesisir Kabupaten Pekalongan terus terjadi sejak beberapa tahun lalu. Namun diharapkan hal itu tidak akan terjadi lagi setelah proyek pembangunan tanggul raksasa selesai dikerjakan.
“Pemerintah Kabupaten Pekalongan tengah melakukan pembangunan tanggul di kawasan pesisir Kabupaten Pekalongan. Adanya tanggul raksasa tersebut nantinya diharapkan akan meminimalkan banjir rob yang disebabkan tingginya volume air Sungai yang meluap ke pemukiman, “ ucapnya, Rabu (10/2/2021)
Kapolres berharap, dengan selesainya proyek pembangunan tanggul raksasa nantinya mampu menanggulangi rob banjir di dua kecamatan yang meliputi enam desa, yaitu Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Tirto. Adapun di Kecamatan Wonokerto meliputi Desa Wonokerto Wetan dan Wonokerto Kulon. Sedangkan di Kecamatan Tirto meliputi Desa Mulyorejo, Jeruksari, Tegaldowo dan Desa Karangjompo, ujar AKBP Darno. (Bono)