- Kenali tanda-tandanya dan Cegah
Kajen, Wartadesa. – Warga di Bandungan Wetan Rt 08/03, Kelurahan Kajen, Pekalongan digegerkan dengan kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh T (31). Padahal ia dikenal warga sebagai pribadi yang periang.
T ditemukan oleh anaknya dalam kondisi menggantung di dapur rumahnya pada Rabu (17/03) siang. Anak korban kemudian memotong tali yang menjerat leher ibunya, dan membaringkannya di kamar, tanpa memberitahu kejadian tersebut kepada siapapun.
Saat sore hari, Bapaknya pulang kerja, ia memberitahu jika ibunya bunuh diri. Mendengar hal tersebut sang suami panik dan meminta pertolongan warga sekitar untuk membawa ke rumah sakit. Namun korban sudah meninggal.
Petugas kepolisian yang datang kemudian melakukan olah TKP dan meminta keterangan yang diperlukan. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti aksi nekat yang dilakukan oleh T.
Kenali Tanda-tanda Buhuh Diri
Setiap aksi bunuh diri adalah kasus yang unik, dan tidak ada yang akan benar-benar tahu apa yang jadi alasan utama di baliknya, bahkan para ahli sekalipun. Beberapa kasus bunuh diri (dan mencoba bunuh diri) tidak datang tiba-tiba tanpa gejala. Beberapa orang — termasuk mereka yang ragu-ragu untuk bunuh diri sekalipun — bisa secara sadar atau tidak sadar memberi petunjuk untuk orang lain di sekitarnya sebagai usahanya meminta pertolongan.
Mengutip tulisan HelpGuide.org, berikut adalah beberapa perilaku yang dapat membuat teman dan keluarga mengetahui bahwa ia berisiko tinggi untuk mencoba bunuh diri :
- Berbicara tentang bunuh diri: Pernyataan seperti “Saya lebih baik mati”, “Keluarga akan hidup lebih baik jika tanpa saya di dunia”, atau “Kalau suatu saat kita bertemu lagi nanti…,”
- Mencari cara bunuh diri: Mencoba mendapatkan akses senjata, pil tidur, tali tambang, pisau, atau benda lain yang bisa digunakan untuk usaha bunuh diri.
- Tidak ada harapan untuk masa depan: Perasaan tidak berdaya, putus asa, dan terjebak, atau percaya bahwa segala sesuatu di hidupnya tidak akan pernah membaik.
- Membenci diri sendiri: Perasaan tidak berharga, bersalah, malu, dan membenci diri sendiri; pernyataan seperti “Saya berharap saya tak pernah dilahirkan ke dunia ini”, atau “Saya benci diri saya sendiri,”
- Memberikan “warisan”: Memberikan barang berharga miliknya, menghabiskan waktu khusus di hari-hari terakhirnya untuk anggota keluarga, atau memberikan nasehat-nasehat pada orang sekitar
- Mengucapkan selamat tinggal: Kunjungan atau panggilan telepon ke keluarga dan teman yang tampak tidak biasa atau tak terduga; Mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang seolah mereka tidak akan bertemu lagi.
Sementara, mengutip laman alodokter.com, tanda-tanda bunuh diri sering ditunjukkan sebagai berikut :
- Sering membicarakan atau memikirkan tentang kematian
- Suasana hati sering berubah, misalnya cepat marah atau tersinggung
- Pernah memikirkan atau bahkan mencoba untuk menyakiti diri sendiri
- Pernah menyampaikan atau bahkan mengancam ingin bunuh diri
- Menarik diri dari orang-orang di sekitarnya
- Sering merasa cemas atau gelisah
- Tampak tidak bersemangat atau murung
- Kehilangan minat dalam melakukan hal yang sebelumnya disukai
- Susah tidur
- Merasa tidak berdaya, malu, bersalah, atau tidak ada masa depan
- Mulai mencari informasi tentang cara bunuh diri
Ketika Anda melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda tersebut atau mengalami kondisi yang bisa memicu bunuh diri, Anda harus waspada. Sebisa mungkin, berikan perhatian agar ia tidak merasa sendirian. Ajak pula ia untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. (Bono)