Pemalang, Wartadesa. – Seorang remaja yang masih berstatus pelajar kelas 9 SLTP mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon nangka, samping rumah kekasihnya, di Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul, Pemalang, Sabtu (12/12) pukul 17.45. Dugaan sementara, aksi nekad tersebut dipicu masalah asmara.
Informasi tersebut, kali perama diunggah dalam laman media sosial Headline News Pemalang, kemarin. Dalam postingannya, menurut saksi Bambang Rasito ketika mau pulang kerumahnya ia melihat sosok mayat yang tergantung di pohon yang masuk dalam wilayah RT. 03 RW. 03 Desa Majalangu di samping rumah V, setelah melihat kejadian itu, kemudian langsung menghubungi warga dan melaporkan ke Polsek Watukumpul
Perangkat Desa Majalangu, Maman Supratman menceritakan, korban dan pacarnya merupakan Warga Majalangu, hanya berbeda dusun. Semula korban berkunjung ke rumah dan bermaksud menemui sang pujaan hatinya itu.
Namun ternyata sang pacar sedang tidak berada di rumahnya. Setelah itu, warga tiba-tiba dikejutkan dengan penemuan korban yang sudah tidak bernyawa, dengan kondisi leher tergantung di pohon nangka.
“Korban masih kelas 3 SMP. Awalnya datang ke rumah Vita, tapi pacarnya tidak ada di rumah, lagi di Jakarta. Lalu sekitar pukul 17.30 WIB, setelah hujan reda, warga kaget ada kejadian gantung diri,” kata Maman, dikutip dari radar tegal.
Korban gantung diri menggunakan seutas tali plastik ukuran kecil. Menurut Maman, diperkirakan korban melakuka aksi nekatnya itu ketika hujan lebat, sehingga kondisi sekitar sepi.
Saat ditemukan warga, tubuh korban sudah terbujur kaku mengenakan sweater berwarna merah dan celana hitam. “Korban baru diketahui setelah hujan reda, ditemukan gantung diri di pohon nangka depan rumah pacarnya itu,” katanya.
Maman tidak mengetahui secara persis permasalahan yang dialami korban. Hanya saja, tulisan tangan di papan pintu tampak masih baru. Tulisan berwarna merah dan hitam itu diduga ditulis dengan darah dan daun. (Eky Diantara, dirangkum dari berbagai sumber)