close
halal bi halal ngalian
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi meminta dukungan warga untuk menghidupkan jam belajar di Kota Santri, hal tersebut diungkapkan dalam sambutan Halal bi Halal Keluarga Besar NU Ranting Ngalian, Jum'at (28/06)

Kajen, Wartadesa. – Upaya untuk mewujudkan Kabupaten Pekalongan sebagai Kota Santri, terus dilakukan oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi. Setidaknya dua kali, orang nomor satu ini meminta dukungan warga Pekalongan untuk mematikan tivi guna menghidupkan tradisi ‘nderes’ dan jam belajar pada waktu selepas Maghrib hingga Isya.

Dalam sambutannya saat menghadiri Halal bi Halal Keluarga Besar NU Ranting Desa Ngalian, Kecamatan Tirto, Asip meminta dukungan warga bahwa pihaknya akan menghidupkan kembali tradisi nderes (mengaji) sehabis sholat Maghrib hingga waktu Isya.

“Jadi setiap ba’dal (selepas) Maghrib hingga Isya, para orang tua nderes (ngaji), para anak belajar.” Ujar Asip saat memberikan sambutannya di Masjid Jami Al-Auliya, Kamis (28/06).

Hal yang sama diungkapkan oleh Asip saat menghadiri pengajian di Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (31/06).

“Para orang tua wajib memperhatikan jam belajar. Yakni sehabis Maghrib sampai Isya, dilarang menyalakan televisi. Supaya anak lebih konsen belajar,” ujar Asip.

Menurut Asip, saat ini sudah terbit Peraturan Daerah tentang jam belajar tersebut, dia meminta agar warga Pekalongan mensukseskan jam belajar masyarakat tersebut.

Asip juga menekankan pentingnya anak untuk membaca Al-Qur’an, “Orang tua juga wajib membimbing anak untuk membaca Al-Qur’an di rumah, setiap hari. Hal tersebut untuk mencetak generasi yang pandai membaca Al-Qur’an,” lanjutnya.

Jauh sebelum itu, pada tahun 2016, Asip Kholbihi telah mewacanakan jam belajar bagi warga Kota Santri. “Saya akan kembangkan beberapa program antara lain mengembalikan kembali melalui maklumat (Peraturan Daerah) Bupati Pekalongan, bertepatan dengan Hari Santri bahwa setiap waktu maghrib sampai isya kita semua harus belajar. Kita gunakan waktu tersebut untuk mengaji, untuk belajar sambil nguri-nguri apa yang dahulu sudah dilakukan oleh para pendahulu, para leluhur kita, nenek moyang dan para orang-orang tua kita,” ujar Bupati.

Hal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan pada peringatan Semarak Muharram, di lapangan Batalyon Infantri 407 Wonopringgo Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan, Jumat (28/10/2016).)

Saat itu, Asip berjanji akan mewujudkan Kabupaten Pekalogan menjadi masyarakat yang memiliki ciri religiusitas serta menjunjung tinggi nilai-nilai lokal. “Karena kota kita adalah Kota Santri, maka saya berharap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan, dakwah Islamiyah, kita adakan terus-menerus guna membuka wawasan kita,” terangnya. (Eva Abdullah)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Tags : matikan tivi