- Dua Kecamatan di Kota Pekalongan terendam rob
Tirto, Wartadesa. – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhahammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah Cabang Wuled Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan menggelar bakti sosial dengan membagikan paket bantuan makan sahur kepada warga terdampak rob di Desa Karangjompo Kecamatan Tirto, dinihari tadi. Kamis (24/05).
Heru Gunawan, Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Cabang Wuled yang juga Pimpinan Pemuda Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Kokam Pemuda Muhammadiyah Wuled untuk membantu meringankan beban korban banjir rob di Desa Karangjompo.
Bantuan langsung disalurkan kepada warga terdampak dengan menggunakan Mobil Peduli Umat Pemuda Muhammadiyah Cabang Wuled. Anggota Kokam dengan berjalan kaki, kemudian membagikan paket bantuan tersebut langsung dari pintu ke pintu korban terdampak rob.
Sementara itu, kondisi banjir rob di Kota Pekalongan makin mengkhawatirkan. Dua kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir rob. Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat.
Permukiman warga di Kelurahan Panjang Wetan, Kandang Panjang, Panjang Baru, Bandengan, Krapyak, Padukuhan Kraton Kecamatan Pekalongan Utara dan Kelurahan Pasirkratonkramat dan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat terendam air.
Sedikitnya 2.000 warga mengungsi akibat banjir rob tersebut. “Tempat pengungsian dibagi di beberapa titik, ada di Kecamatan Pekalongan Utara, SD Panjang Wetan 3, Citra Garden, Rusunawa Panjang Baru, Gor Jatayu, Stadion Hoegeng, aula kelurahan kandang panjang dan Jalan Patriot,” ujar Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, Kamis dinihari.
Sri Ruminingsih mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyediakan dapur umum dan logistik di Gor Jetayu, Makam Pahlawan dan Jalan Patriot untuk membantu korban bencana rob.
Saat ini kondisi bantuan yang dibutuhkan oleh warga adalah perlengkapan bayi, air minum dan selimut. Sri Ruminingsih meminta bantuan kepada seluruh pihak yang tergerak untuk membantu Pemkot Pekalongan mengingat dana darurat telah habis digunakan untuk pasar darurat.
“Kami butuh bantuan dari semua pihak, anggaran memang ada sebesar Rp 2 miliar tapi sudah digunakan untuk pasar darurat 1,5 miliar, kemungkinan sisanya masih Rp 300 juta,” pungka Sri Ruminingsih. (Eva Abdullah)










