Batang, Wartadesa. – Petani dan peternak perempuan di Dukuh Silengok, Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Batang ini patut diacungi jempol. Melalui gerakan Suket Ijo, mereka memberdayakan diri dan keluargannya melalui progam bertani dan beternak sejak awal 2020. Melalui wadah Suket Ijo, mereka sudah menanam ratusan pohon untuk menjaga sumber air di wilayahnya.
“Kami sudah melakukan penanaman 100 bibit pucung untuk menjagaa sumber air, 700-an pohon aren, jengkol, 50 pohon kepal, pembibitan serai wangi, serta pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan,” kata Nur Khasanah, ketua kelompok perempuan Suket Ijo. Ahad (21/03).
Nur mengungkapkan penamaan Suket Ijo berasal dari akronim (singkatan) dari Sabar Ulet Kreatif Ekonomis Terampil, dan Ilmu Jujur Optimis. Menurutnya, komunitas Suket Ijo merupakan ihtiar untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dengan mengembangkan potensi pertanian dan pertenakan di desanya.
Pada Ahad (21/03) komunitas Suket Ijo meluncurkan program Beternak Mandiri di wahana Hutan Wisata Losari, Sodong. Program tersebut didukung oleh Lazismu Batang. Para peternak mendapatkan pelatian dan pendampingan tentang manajemen, pengetahuan dan praktik beternak.
Muntoro Abdurrohman, Direktur Lazismu Batang mengungkapkan bahwa untuk tahap awal, komunitas Ulet Ijo mendapat stimulus lima ekor kambing sebagai modal kelompok. “Kambing tersebut dipelihara lewat sistem penggemukan per tiga bulan secara perorangan dan hasilnya untuk peternak sendiri.” Ujarnya.
Muntoro menambahkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan wujud dukungan Lazismu dalam memberdayakan warga. “Ini wujud daya dukung Lazismu dalam memberdayakan masyarakat melalui tani dan ternak. Harapannya petani dan peternak bisa lebih terampil dan kreatif mendayagunakan potensi yang ada,” lanjutnya. (Bono)