Wiradesa. Wartadesa. – Pengamanan super ketat dilakukan oleh Polres Pekalongan dalam mediasi warga Ketandan Desa Wiradesa Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan pihak kontraktor jalan tol, Kamis (24/05).
Petugas pengaman dilengkapi dengan membawa berbagai peralatan dalmas yaitu rompi dalmas, tameng, tongkat T, helm dalmas, 3 buah flash ball, 10 buah peluru gas air mata. Pengamanan juga ditambah dengan Unit K9 dalam pertemuan yang digelar pukul 12.00 WIB.
Hasil mediasi membuahkan hasil berupa surat pernyataan yang ditandatangani oleh perwakilan kontraktor tol dan warga.

Mediasi dihadiri oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Kasat Intelkam AKP Gede Ngurah Simatupang, Kasat Sabhara AKP Prisandi Tiar, kepala Dinas Perhubungan, Lurah Wiradesa, Camat Wiradesa, perwakilan dari pihak SMJ serta perwakilan dari supir truk SMJ.
Seperti diberitkan sebelumnya, warga Desa Babalanlor menggelar aksi demo pada Rabu, (23/04) akibat warga kesal terhadap kontraktor tol yang dianggap tutup mata dampak kerusakan jalan akibat pembangunan jalan tol.
“Kekesalan warga Desa Babalanlor sampai pada puncaknya, karena selama ini pihak SMJ tutup mata, yang mana jalan yang dilalui truk pengangkut tanah rusak parah, (pihak SMJ) terkesan acuh tak acuh.” Ujar Slamet Hadiprayono, salah seorang warga, Rabu (23/05).
Slamet menambahkan, warga menuntut perbaikan jalan secepatnya. Jika hari ini tanggal 23 Mei 2018 tidak ada tindakan (perbaikan jalan) maka warga Desa Babalanlor tidak sungkan menutup akses truk SMJ. Lanjutnya.
Pada malam harinya, warga Ketandan atau Desa Wiradesa Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan juga menggelar aksi demo. Sakdullah, warga setempat mengungkapkan bahwa tuntutan warga hanya satu yakni kontraktor tol segera melakukan perbaikan ruas jalan yang rusak akibat pembangunan jalan tol yang telah merenggut banyak korban kecelakaan.
Hingga dinihari tidak ada kata sepakat, warga melanjutkan aksi hingga siang kemarin. Hingga dilakukan mediasi antara warga dengan kontraktor tol kemarin. (Eva Abdullah)