Tirto, Wartadesa. – Sedikitnya 400 warga Pedukuhan Karangjompo Wetan Desa Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan masih berada di pengungsian akibat banjir rob. Mereka menempati lantai dua TPQ Al Hidayah.
“Di Desa Jeruksari ribuan KK tergenang, di Desa Karangjompo Wetan ini 1 RW juga tergenang, ada sekitar 400 orang yang mengungsi di TPQ Al Hidayah, desa setempat karena ada lantai tingkatnya, sehingga aman,” ujar Asip Kholbihi, Bupati Pekalongan saat meninjau lokasi banjir rob, Kamis (24/05) kemarin.
Asip menambahkan bahwa banjir rob melanda hampir seluruh wilayah pesisir Pekalongan. “Ini kejadian rob yang terjadi hampir merata di sepanjang wilayah pesisir Pekalongan, semuanya terkena, baik Kota Pekalongan, maupun Kabupaten Pekalongan. Ketinggian airnya membuat warga harus mengungsi,” lanjutnya.
Wilayah Karangjompo Wetan terendam rob dengan ketinggian lebih dari satu meter. Asip memerintahkan BPBD untuk segera melakukan pengamanan warga, membantu logistik terutama untuk sahur dan berbuka.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, langsung memerintahkan BPBD dan jajaran terkait segera melakukan pengamanan warga, kemudian membantu kebutuhan logistik warga terdampak, agar bisa memenuhi kebutuhan makan sahur dan buka puasa.
“Dalam kondisi seperti ini kita harus melangkah cepat, warga juga harus senantiasa siaga, begitu melihat kondisi kurang aman, air rob tinggi, jangan tunggu waktu langsung menyelematkan iri, mengungsi, dan kami dari Pemkab akan berusaha melakukan yang terbaik,” jelas bupati.
Sementara itu, banjir rob di wilayah Kota Pekalongan, terutama di Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat masih tinggi. Pemkot menyiapkan dapur umum untuk membantu logistik warga terdampak.
Sedikitnya 15 ribu bungkus nasi didistribusikan dapur umum yang telah disediakan Pemkot untuk para korban terdampak rob.
Dapur umum terbesar yang berada di Gor Jatayu, dapat mendistribusikan makanan ke pengungsi sebanyak 5000 bungkus tiap kali distribusi.
“Dua hari ini kami membuat makanan berupa nasi bungkus untuk para pengungsi, setiap kali mendustribusikan 5.000 nasi bungkus, dan dalam sehari bisa dua kali karena untuk sahur dan berbuka puasa jadi total ada 15 ribu nasi bungkus yang sudah distribusikan,” ujar Amri Cusniaty Kabid Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial dari Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan. (Eva Abdullah)