Kandangserang, Wartadesa. – Tingginya curah hujan di Kota Santri beberapa waktu kemarin menyebabkan sejumlah tanah dan bangunan warga di Dukuh Karyamukti, Desa Garungwiyoro, Kandangserang mengalami ambles dan retak-retak. Pun di Desa Pegaden Tengah, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, dua rumah warga roboh.
Tanah bergerak alias ambles terjadi di Dukuh Karyamukti, Garungwiyoro, Kandangserang, Rabu (16/01), hal tersebut mengakibatkan longsor terjadi di wilayah tersebut.”Tanah gerak diakibatkan intensitas hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah pegunungan. Tidak hanya itu, kontur tanah di wilayah itu juga labil, sehingga membuat tanah yang bertebing mudah terjadinya longsor,” ujar Pejabat sementara Danramil Kandangserang, Kapten Infanteri Nurkhan.
Nurkhan menyebut, sepanjang 12 meter talud dan jalan di Dukuh Karyamukti mengalami longsor. Bangunan retak dialami oleh Luthfi Asror, Wahri, Muslihin dan Cahyono. Selain itu sebuah mushola dukuh setempat juga mengalami retak pada tembok bangunan.
Menurut Nurkhan, pemerintah desa melalui kecamatan akan mengusulkan bantuan rehab rumah rawan bencana ke Pemprov Jawa Tengah.
Sementara itu, dua bangunan rumah di Rt.05 Rw. 02 Desa Pegaden Tengah, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan rubuh. Kamis (17/01) sekitar pukul 16.00 WIB. Kasubbag Humas Polres Pekalonan, Iptu Akrom menyebut, rumah milik Muhammad (55) tahun dan Ahmad Fauzi (45 ) rubuh akibat diterjang hujan terus-menerus.
Akrom menambahkan bahwa konstruksi bangunan pada saat pembangunan kedua rumah tersebut sangat rapuh sehingga mengakibatkan atap belakang rumah roboh. Posisi rumah kedua korban bagian belakang saling tersambung jadi satu.
“Atap rumah yang mengalami roboh adalah bagian tembok bagian belakang yang semula ruangan dapur di jadikan tempat menjahit konveksi, sedangkan atap ruangan yang mengalami roboh kira-kira panjangnya 10 Meter,” ucap Akrom.
Kerugian mateial diperkirakan mencapai Rp 10 juta. (Eva Abdullah)