Kandangserang, Wartadesa – Kemarau di Kabupaten Pekalongan, mulai dirasakan dampaknya di Desa Luragung Kecamatan Kandangserang. Puluhan sumur milik warga mengering. Akibatnya warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Komarudin, warga setempat mengungkapkan bahwa warga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih. Selain sumur yang debit airnya mulai berkurang, bahkan mulai mengering. Mata air Sipetek di Desa Garungwiyoro yang merupakan sumber air bersih warga Luragung, juga debitnya turun drastis.
Komarudin mengaku selama ini warga Desa Luragung mengandalkan pasokan air bersih dari mata air Sipetek di Desa Garungwiyoro yang jaraknya sekitar delapan kilometer. Dari mata air itu, air dialirkan melalui pipa dan paralon ke desanya. Saat musim kemarau seperti ini, debitnya menyusut drastis. Hanya tiga hingga empat rumah saja yang terlayani.
Menurut Komarudin, saat ini sarana-prasarana untuk menyalurkan air dari mata air tersebut juga banyak yang rusak, seperti pipa dan bak penampung air. Dia berharap agar pihak terkait memperbaiki sarana-prasarana tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Desa Luragung, Cipto, berharap agar Pemerintah Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan air bersih berupa pembangunan Pamsimas.
Menurut Cipto, di Desa Luragung terdapat mata air Gintung yang lokasinya di tepi sungai keruh, atau di sebelah barat desa. Sumber air dengan debit 60 liter perdetik ini relatif stabil sepanjang musim. Namun, sumber mata air ini hingga saat ini belum dimanfaatkan dengan baik. (WD)