Pemalang, Wartadesa. – Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sukedi mengungkapkan bahwa aktivitas Gunung Slamet masih fluktiatif dan berstatus waspada.
“Status masih Waspada (Level II), semuanya masih fluktuatif sehingga kami ikuti terus perkembangan itu,” katanya saat dihubungi Antara Jatengdari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut Sukedi, hingga saat ini belum ada parameter lain untuk mendukung penurunan status Gunung Slamet dari Waspada ke normal. “Jadi memang masih tetap di status Waspada,” ujarnya.
Baca : Pemkab Pemalang siap-siap ungsikan warga lereng Gunung Slamet
Pendaki asal Lebaksiu Tegal tersambar petir di Gunung Slamet
Lebih lanjut, Sukedi mengatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh petugas Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, tremor menerus yang terjadi di Gunung Slamet masih terekam. Dalam satu pekan terakhir, amplitudo tremor menerus tertinggi yang terekam sempat mencapai kisaran 0,5-5 milimeter dan dominan pada 3 milimeter.
Baca Juga: Hilang di Gunung Slamet dari Jum’at, nenek Suminah belum
Festival Wong Gunung, ratusan kilo sampah dibersihkan dari
Sementara dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Rabu (16/10), pukul 00.00-06.00 WIB, amplitudo tremor menerus yang terekam berkisar 0,5-3 milimeter dan dominan 1 milimeter. “Saat Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas pada tahun 2008-2009 dan 2014, terutama saat akan terjadi letusan, tremor menerus tertinggi mencapai di atas 10 milimeter. Tetapi saat itu ada parameter lain yang mendukung, kalau sekarang belum ada,” lanjut Sukedi.
Sukedi mengungkapkan, gempa embusan masih terekam dan asap putih tipis dengan ketinggian 50-100 meter yang keluar dari kawah puncak Gunung Slamet juga masih teramati oleh petugas Pos PGA Slamet. Ia menambahkan, pada Senin (14/10) pagi asap putih yang keluar dari kawah puncak Gunung Slamet masih cukup tebal, namun saat ini kembali menipis.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan hingga saat ini PVMBG masih merekomendasikan kepada masyarakat maupun pengunjung untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet. (Sumber: Antara Jateng)