Batang, Wartadesa. – Warga Dusun Seprih, Desa Juragan, Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, Jawa Tengah menyegel alat berat milik PT Waskita Karya sebagai bentuk protes, karena sudah lima bulan ini, saluran air bersih yang mengalir ke rumah warga terputus, akibat pembangunan jalan tol. Ahad (13/8).
Salah seorang warga, Tutur, mengungkapkan bahwa sudah sejak lima bulan lalu warga Dukuh Seprih, tidak bisa melakukan aktifitas mandi, cuci dan ke kamar kecil (MCK) akibat terputusnya saluran air yang mengarah ke pedukuhan tersebut, sejak pembangunan tol berlangsung.
Tutur menambahkan, akibat terputusnya jaringan air bersih melalui selang air, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan mereka harus mangambil langsung ke sendang, yang jaraknya jauh dari rumah warga.
Selain itu, lanjut Tutur, warga harus mengantri untuk mendapatkan air bersih tersebut, mengingat warga yang membutuhkan air bersih dan mengambil ke sendang, banyak.
Aktifitas ibadah-pun terganggu, tambah Karim, warga setempat. Menurut Karim, air bersih yang memasok ke tempat ibadah, juga ikut terputus. Akibatnya warga tidak bisa mengambil air wudhu.
Karim juga menambahkan bahwa selain kelangkaan air bersih, warga juga terdampak penyakit, akibat debu proyek yang berterbangan. Warga harus bolak-balik ke tenaga medis untuk mendapatkan perawatan.
Karim menyebut, dua mushola dan satu Madrasah Ibtidaiyah di wilayahnya kini terganggu. Warga berharap agar kontrantor tol segera merelokasi kedua mushola tersebut.
“Aktifitas ibadah kami benar benar terganggu. Tempat ibadah kami berdebu, air untuk wudhu tidak ada dan aktifitas TPQ anak di mushola itu kini mati suri. Kami menunggu ganti rugi relokasi mushola kami, tapi tak kunjung diberi. Terus aktifitas belajar mengajar murid MI juga ikut terganggu dengan suara bising pekerjaan proyek tol itu,” ujar Karim. (WD)