Pemalang, Wartadesa. – Perwakilan warga mendatangi posko Covid-19, di pendopo Kabupaten Pemalang, mereka meminta peninjauan kembali, gedung PGRI Mulyoharjo Pemalang yang dijadikan sebagai ruang isolasi pasien terpapar virus Korona. Semalam, Selasa (07/04). Perwakilan warga kemudian diterima oleh Sekretatis Gugus Tugas, M. Arifin.
Sebelumnya, penolakan warga terkait penggunaan gedung PGRI Pemalang yang digunakan sebagai ruang isolasi dikemukakan oleh tokoh masyarakat Kelurahan Mulyoharjo, Rabadi, yang juga anggota DPRD dari Fraksi Golkar.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan warga meminta, pemerintah setempat melakukan sosialisasi terhadap warga di RW 09 Kelurahan Mulyoharjo, agar warga tidak bingung. “Tidak ada pemberitahuan dan sosialisasi awal mengenai dampak atau tidaknya penyebaran virus Covid 19 membuat warga cemas,” ujar Rabadi.
Menjawab keresahan yang disampaikan oleh perwakilan warga, M. Arifin mengatakan bahwa pemilihan gedung PGRI dilakukan dalam keadaan darurat karena kapasitas rumah sakit di Pemalang terbatas. Dan sudah disetujui oleh pengurus PGRI.
Arifin meminta agar warga menerima hal tersebut karena menyangkut kemanusiaan, “olong jangan saling menyalahkan dan tetap satu jalan yaitu menyelamatkan para pasien,” tegas Arifin.
Perwakilan Polres Pemalang, Alcaf Chaniago, Kabag OPS Polres Pemalang menjamin kemanan rumah isolasi tersebut. “Gedung itu memiliki karakter khusus dengan satu pintu didepan dan dikelilingi tembok tinggi. Seharusnya warga tidak reaktif berlebihan menyikapi dan malah menimbulkan keresahan,” tegasnya.
Hasil audiensi disepakati akan dilaporkan kepada Bupati Pemalang Junaedi dan akan dilakukan putusan mengenai rumah singgah gedung PGRI, apakah akan tetap diteruskan atau dipindahkan. (Eva Abdullah)
Berita terkait:
Gedung PGRI Pemalang dijadikan tempat isolasi, ada penolakan warga