Warta Desa, Kajen. – Sabtu 9 Maret 2024 Kepolisian Sektor Kajen Polres Pekalongan bekerjasama dengan dinas pendidikan melaksanakan kegiatan sosialisasi bullying atau kekerasan pada satuan Pendidikan SMP Negeri 3 Kajen Kabupaten Pekalongan. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Desa Gandarum Agus Suyudono, Plh Polsek Kajen IPTU Maman Sugiyarto beserta anggota, dan Kamsel Satlantas Polres Pekalongan Brigadir Wiro Purnomo beserta anggota. Kegiatan dipimpin langsung oleh IPTU Maman Sugiyarto.
Dalam sambutannya, IPTU Maman menyampaikan, pihak kepolisian bekerjasama dengan dinas pendidikan untuk melaksanakan sosialisasi bullying atau kekerasan dilingkungan sekolah. Maraknya aksi bullying atau kekerasan yang terjadi dikalangan pelajar pada lingkungan sekolah tentu hal ini menjadi perhatian dan tanggungjawab bersama baik dari elemen masyarakat maupun kepolisian.
Dalam hal ini kami tindaklanjuti, dan pagi ini pihak kepolisian mendeklarasikan anti kekerasan dilingkup satuan pendidikan dan mengajak semua unsur elemen yang ada agar bisa menjaga bersama-sama. Harapannya aksi-aksi kekerasan terhadap anak bisa dicegah dan dihilangkan, sehingga kedepannya nanti anak-anak bisa menjadi generasi-generasi penerus yang baik dan berakhlaq mulia.Tentunya menjadi harapan orangtua, dan tercapai yang dicita-citakan tanpa mempunyai rasa minder dan tidak bersemangat dalam belajar. IPTU Maman menghimbau,untuk para pelajar jangan melakukan kekerasan maupun bullying pada teman-teman. Karena adik-adik, maupun pelajar mempunyai hak yang sama dalam berpendidikan maupun berkehidupan dimasyarakat,”tegasnya.
Kepala Sekolah, Darmawan, menyampaikan pada awak media harian Pekalongan , untuk SMP 3 Kajen sendiri sudah membentuk tim penanggulangan tindak kekerasan disekolah, dimana tim ini dibentuk berdasarkan perintah dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkaitan dengan untuk menanggulangi kekerasan-kekerasan yang muncul di sekolah-sekolah baik di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Dengan dibentuknya tim ini, dari tim sendiri telah menyusun program-program berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dimaksud. Salah satu programnya adalah tentu saja sosialisasi kepada siswa dan warga sekolah tentang tidak bolehnya ada tindak kekerasan baik pada siapapun itu dilingkungan sekolah, sehingga siswa ini ketika mengikuti pembelajaran maupun pergi ke sekolah mereka merasa nyaman, aman, dan terlindungi.
Sebagai Kepala Sekolah, Darmawan mengharapkan, tentu saja seluruh warga sekolah bisa mengetahui apa itu tindak kekerasan yang muncul disekolah. Baik itu dalam bentuk verbal, maupun dalam bentuk aksi bullying yang lain, sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk tidak melakukan tindak-tindak kekerasan ini,”harapnya Darmawan. (RHD)