Pemalang, Wartadesa. – Program Pusat Pemberdayaan Informatika dan Perdesaan (Puspindes) yang dilaksanakan oleh Relawan TIK Pemalang lolos dalam anugerah Internasional World Summit on the Information Society (WSIS) Prize PBB tahun 2018, di Geneva, Switzerland. Program mereka terpilih menjadi salah satu pemenang dari lima negara pada ajang tersebut.
Saat ini Bupati Pemalang, Junaedi bersama Kadinpernasdes dan Kades Penggarit berada sudah berada di Geneva untuk melakukan presentasi program Puspindes. Senin (19/03).
Relawan TIK Pemalang, Nanda Arfan Hakim, sebelumnya dalam acara Jagongan Media Rakyat (JMR) di Jogja National Museum, Jogjakarta mengungkapkan bahwa Puspindes masuk nominasi dari 17 inisiatif TIK Indonesia dalam anugerah WSIS Prize PBB 2018.
Nanda yang juga penggiat komunitas Grombyang OS Pemalang mengungkapkan bahwa Puspindes melalui RTIK melakukan pemberdayaan desa dengan mengembangkan sistem operasi desa dan kawasan Pemalang (Sidekem). “Kawan-kawan RTIK Pemalang bersama relawan Puspindes mengembangkan Sidekem untuk seluruh desa-desa se-Kabupaten Pemalang. Seluruh desa sudah mempunyai web desa dan bisa diakses oleh siapapun dengan mudah,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Selain itu, masih menurut Nanda, saat ini mereka mengembangkan pemetaan swadaya dengan menggandeng lembaga dari Jakarta untuk membuat peta digital desa-desa se-Kabupaten Pemalang.
Bupati Pemalang, Junaedi mengungkapkan bahwa dukungan masyarakat dalam proses pemilihan (vote) yang dilaksanakan beberapa hari sebelumnya merupakan bagian penting dalam proses penentuan program Puspindes menjadi salah satu pemenang di kategori 3 pada penghargaan WSIS Prize 2018.
Penentuan juara utama akan diumumkan hari ini, Senin (19/03) hingga Jum’at (23/03) dengan presentasi, wawancara langsung tentang progam Puspindes. (Eva Abdullah, Foto: Puspindes)