Ratusan pedagang buah dan sayur Pasar Induk Pemalang demo

Demo demo pedagang sayur Pemalang Pasar Induk Sayur Pemalang Ekonomi Hukum & Kriminal Sosial Budaya by buono on Maret 29, 2017 add comment 4504 views

Pemalang, Wartadesa. – Sekitar 100 massa pedagang buah dan sayur di Pasar Induk Pemalang menggelar aksi mimbar bebas menuntut pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Pemalang mengambil alih pasar dari pengurus lama, menata pasar yang aman, bersih dan melindungi kepentingan pedagang.

Orasi yang dimulai pukul 08.30 – 10.30 wib tersebut dilengkapi dengan mimbar bebas dengan panggung, perangkat tata suara (sound system) dan beberapa spanduk.

Peserta orasi melemparkan buah dan sayuran keatas sebagai bentuk protes dan kekesalan terhadap pengurus pasar buah dan sayur yang lama. Pengurus pasar dinilai tidak memihak kepada pedagang dan tidak bisa menerapkan manajemen pasar yang baik, bersih, aman tertib serta mendukung kepentingan pedagang.

Nurpandi, wakil dari peserta aksi meminta agar Pemkab Pemalang lebih bijak dan adil. “Seharusnya Pemerintah mengakomodir kepentingan para pedagang buah dan sayur supaya kondisi pasar lebih baik, bersih tertata dan aman karena aspirasi para pedagang yang sudah disampaikan sejak pasar didirikan tahun 2009 namun tidak ada perbaikan sama sekali, pada infrastruktur, managemen, administrasi dan penataan lingkungan yang lebih memadai dan melindungi kepentingan pedagang.” Ujarnya.

Nurpandi menambahkan bahwa pasar buah dan sayur yang ada di Kab.Pemalang sebagai satu-satunya pasar khusus perdagangan buah dan sayur (holtikultura) yang ada di provinsi Jawa Tengah dapat berjalan secara dinamis di bawah pengelolaan langsung Pemda Kabupaten Pemalang melalui Diskoperindag Kab.Pemalang.

Pada kesempatan tersebut para pedagang meminta kepada pejabat yang berwenang agar mengambil kebijakan strategis untuk mendukung upaya mereka dalam mewujudkan pasar dengan tata kelola yang baik, bersih, aman, tertib serta mendukung pendapatan daerah sebagai sarana pembangunan simultan dan berkeadilan sosial, sehingga tidak berpotensi pada permasahan hukum. (WD, tribratanewspemalang)