Pekalongan Kota, Wartadesa. – Ribuan pemilih dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 ditemukan oleh Panwas Kota Pekalongan, masih bermasalah. 1.770 pemilih data pemilih diantaranya 1.046 data tidak sesuai dengan yang tercatat, 223 pemilih ganda, 98 pemilih pindah domisili, 170 meninggal dunia dan 170 napi masih tercatat dan belum dipindahkan dalam pemilih lapas.
Demikian disampaikan oleh Sugiharto, Ketua Panwas Kota Pekalongan, Kamis (05/04). Dia mengungkapkan temuan tersebut merupakan hasil pencermatan terhadap data DPS yang dilakukan Panwas Kota Pekalongan bersama jajarannya dibawahnya. Selain itu, pihaknya juga menerima banyak masukan masyarakat di posko pengaduan yang dibuka hingga ke tingkat kelurahan atau PPL.
[wp_ad_camp_1]
“Ketika DPS diumumkan, Panwas dan jajarannya hingga ke tingkat PPL melakukan pencermatan terhadap dokumen DPS. Hasilnya ditemukan beberapa catatan. Total masih ada 1.770 daftar pemilih yang masih bermasalah. Paling banyak adalah data pemilih yang masih salah seperti nama, NIK, tanggal lahir, alamat hingga status perkawinan,” tuturnya Sugiharto.
Panwas berharap bahwa catatan tersebut yang dikirim dalam bentuk rekomendasi kepada KPU bisa dilakukan perbaikan. “Untuk data yang salah atau belum lengkap bisa dilengkapi. Kemudian untuk yang ganda juga harus dicoret, termasuk pemilih di dalam Lapas,” lanjut Sugiharto.
Nasron, Anggota Panwas mengungkapkan bahwa data pemilih bermasalah tersebar hampir di semua wilayah Kota Pekalongan. “Kami akan kawal secara berjenjang. Pleno di tingkat PPS yakni antara 8-10 April, tingkat PPK antara 11-12 April, dan tingkat kota pada 13-19 April. Kami bersama Panwascam dan PPL akan mengawal untuk memastikan data ini diperbaiki sebelum ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT),” jelasnya. (Eva Abdullah)