Kajen, Wartadesa. – Sebagai wadah berdialektika yang mencerdaskan dan mencerahkan, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Pekalongan meluncurkan Fastabiq Institute (FI), di Gedung Dakwah Muhammadyah Kajen, Selasa pekan kemarin (07/12).
Fastabiq Institute ini sebetulnya telah lahir dua tahun sebelumnya. Digagas oleh mantan Ketua PDPM, almarhum Imam Nurdin. Beberapa dialog kebangsaan, sebelumnya telah berjalan. Ide besar dari pencetus Fastabiq Institute ini adalah mencerdaskan dan mencerahkan kader Muhammadiyah terhadap realitas dan dinamika persoalan keummatan dan kebangsaan.
Saat itu, Fastabiq Institute bisa menjelma menjadi wadah tukar ide, gagasan, bahkan ‘perang wacana’ yang mencerdaskan dan mencerahkan ketika itu.Walhasil setiap bulan acara “gendu-gendu roso” selalu dinanti kehadirannya di tengah-tengah gairah pikir yang meluap dari para kader Muhammadiyah.
Peluncuran FI dibalut dengan acara Dialog Kebangsaan dengan narasumber anggota DPR Provinsi Jawa Tengah, Sofwan Sumadi dan Rektor Universitas Pekalongan, Suryani. Mengambil tema Problema Peraturan Perundangan, untuk kepentingan Siapa? dengan dipandu oleh Direktor FI, M. Nasyith Faiqi.
Ketua PDPM, Gigih Setianto menyebut bahwa FI merupakan wadah diskusi Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Pekalongan dalam mensikapi berbagai isu terkini.
Sementara itu, Mulyono, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan berharap bahwa FI menjadi sekolah kader Pemuda Muhamadiyah di KotaSantri. “Semoga dengan hadirnya Fastabiq instiutute bisa menjadi sekolah kader Khususnya Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten pekalongan dan sebagai wadah dalam membahas isu-isu terkini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” ujarnya (PekalonganMu)