Warta Desa, Pekalongan, 22 Januari 2024 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan terus mengelola bantuan logistik dari berbagai donatur untuk membantu warga terdampak longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.
Pandu Gumilang, perwakilan dari BPBD Kabupaten Pekalongan, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara terpusat melalui BPBD, dengan dukungan relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI). Ia juga menekankan bahwa proses distribusi harus dilakukan melalui satu pintu, mengingat akses jalan masih banyak yang tertutup material longsor, sehingga pengiriman bantuan ke lokasi terdampak harus dilakukan secara bertahap. “Untuk mencapai rumah warga yang terdampak, relawan harus berjalan kaki dengan jarak tempuh yang cukup jauh,” jelasnya.
Selain menghadapi kendala akses, banyak warga yang belum bisa kembali beraktivitas normal, terutama dalam hal memasak. Kesulitan ketersediaan gas elpiji dan dampak psikologis akibat bencana menjadi hambatan utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Pekalongan mendirikan dapur umum untuk memastikan para korban tetap mendapatkan makanan yang cukup.
Hingga saat ini, tim evakuasi telah menemukan 21 korban jiwa akibat longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono. Namun, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan korban lainnya. “Proses evakuasi pada malam hari dihentikan sementara demi keamanan tim di lapangan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” ujar salah satu tim evakuasi.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan meminta seluruh pihak yang ingin memberikan bantuan agar berkoordinasi langsung dengan BPBD, guna memastikan distribusi bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Pemerintah daerah bersama berbagai pihak terus berupaya memberikan bantuan terbaik bagi para korban, baik dalam bentuk logistik, layanan medis, maupun dukungan psikososial, demi membantu pemulihan kondisi masyarakat yang terdampak bencana. (Rohadi)