Simalungun, Wartadesa. – MIRIS. Dalam dua hari berturut terjadi dua kasus gantung diri di wilayah hukum Polres Simalungun. Kasus pertama menimpa seorang pria tua yang terjadi Ahad (15/3/2020) sekira pukul 21.00 WIB. Kasus kedua dialami seorang ibu rumah tangga, Senin, (16/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Korban pertama Viktor Siahaan (77) bertani, warga dusun I desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, ditemukan tewas tergantung di ruang tengah rumahnya.
Korban, ditemukan pertama sekali oleh saksi Berlin Panggabean (62) dan Puluansam Ompusunggu (31) warga yang sama. Kedua saksi melihat Viktor tergantung dengan seutas tali nilon warna hijau, sebut Kapolsek Tanah Jawa AKP Syamsul Baharuddin SH dalam rilis yang disiarkan Kasubbag Humas AKP Lukman Hakim
Kronologi penemuan jasad korban dijelaskan Kapolsek Tanah Jawa AKP Syamsul Baharudin SH “Saat itu Berlin Panggabean dan Puluansam Ompusunggu yang bercerita tentang korban Viktor Siahaan. Obrolan mereka berlanjut pergi melihat korban kerumahnya.
Tiba di rumah korban, saksi melihat rumah dalam keadaan gelap, lampu keadaan padam yang kemudian Berlin menyenter ke dalam rumah. Sebut Humas.
Kaget luar biasa. Berlin histeris, heboh dan terkejut melihat Viktor Siahaan telah gantung diri dengan di ruang tengah rumah milik korban.
Warga spontan berdatangan dan gempar atas penemuan tubuh Viktor Siahaan yang tergantung sudah tidak bernyawa. Temuan mayat itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tanah Jawa.
Mendapat laporan dari warga Kapolsek Tanah Jawa AKP Syamsul Baharudin SH didampingi Kanitreskrim IPTU Jahoras Sinaga SH dan personil jajaran, Perwira Pengawas IPDA M Matondang, Ka.SPKT AIPDA E Panjaitan serta unit Intelkam AIPTU HT Simbolon turun untuk cek dan olah TKP.
Selanjutnya demi keperluan penyelidikan awal dan hukum, pihak Polsek berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Tanah Jawa untuk dilakukan Otopsi luar dengan menurunkan tenaga medis Bidan Betty boru Pasaribu.
Dalam kasus ini pihak keluarga korban menerima ihklas dan tidak ada menaruh curiga terhadap siapapun atas kematian korban yang dituangkan dalam surat peryataan tidak keberatan dan permohonan untuk tidak dilakukan visum atau otopsi. Pihak kepolisian mengamankan barang bukti seutas tali nilon warna hijau.
Sebelumnya beredar isu, Viktor Siahaan nekat mengakhiri hidup di duga akibat mengalami guncangan jiwa akibat masalah rumah tangganya yang tidak harmonis. Menurut sumber, dia sudah lama tidak bersama istrinya yang kini tinggal di Pulau Jawa.
Kasus gantung diri kedua. Adalah Diana boru Lumban Tungkup (35) ibu rumah tangga, warga dusun Baruci desa Pematang Pane Kecamatan Panombean Pane Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, ditemukan tewas tergantung di duga bunuh diri di dalam rumahnya, Senin (16/3/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Kapolsek Panei Tongah AKP Juni Hendrianto melalui Kanitreskrim IPDA Bobi Wijayanto dalam rilis yang disiarkan Kasubbag Humas Polres Simalungun AKP Lukman Hakim menjelaskan kronologi penemuan mayat ibu rumah tangga gantung diri tersebut.
Diana ditemukan tergantung di dalam rumah dengan dua helai kain syal selendang oleh putrinya Tiwi (6) murid TK, yang kemudian memberitahukan kepada saksi Tiomsi boru Nainggolan (72) warga yang sama, bahwa ibunya meninggal gantung diri.
Oleh Tiomsi, tragedi bunuh diri itu dilaporkan kepada perangkat desa (gamot) J Pakpahan (46) lalu meneruskan ke Polsek Panei Tongah.
“Bersama gamot, mereka pergi ke rumah korban dan melihat Diana memang tergantung di duga sudah meninggal dunia. Kata Humas
Mendapat laporan, Kapolsek Panei Tongah AKP Juni Hendrianto didampingi Kanitreskrim IPDA Bobi Wijayanto beserta unit jajaran, Kanit Intelkam IPDA H Napitu dan unit, Kanit Provost AIPTU Erdo Purba serta Brigadir SPKT, BRIPKA E. Simbolon.
Tiba di lokasi, Polisi mendapati korban dalam keadaan tergantung dan di duga sudah meninggal, pihak Polsek melakukan koordinasi dengan dokter Puskesmas Panombean Pane dr Sri Eka Dewi beru Pinem untuk melakukan otopsi luar.
Hasil periksa medis. Didapati korban dalam keadaan tergantung dengan lidah menjulur Dari kelamin korban mengeluarkan cairan dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan atau penganiayaan. Terang Humas
Ditambahkan Humas. Terkait motif korban melakukan bunuh diri, di duga korban mengalami tekanan jiwa hingga merasa putus asa akibat penyakit yang dideritanya akibat menjalani operasi caesar pada Januari 2020 lalu.
Merasa ihklas serta menduga korban murni bunuh diri, pihak keluarga membuat pernyataan tidak keberatan dan permohonan untuk tidak dilakukan Otopsi terhadap jasad korban.
Dari TKP, pihak Polsek Panei Tongah mengamankan barang bukti dua (2) helai syal selendang warna orange motif bunga bunga dan syal warna abu abu motif kotak kotak. Tutup Humas diakhir penjelasan. (wd-bay)