close
gereh petek
Keteranan foto: Komunitas Gereh Pethek berfoto di depan Mapolres Pemalang saat audiensi untuk mendorong pihak kepolisian memproses secara hukum kasus dugaan keracunan ikan tongkol BPNT di Kecamatan Randudongkal, Selasa (04/08).

Pemalang, Wartadesa. – Komunitas Gereh Pethek mendatangi Mapolres Pemalang, Selasa (04/08) bersama puluhan warga dari enam desa di Kecamatan Randudongkal yang menjadi korban dugaan keracunan ikan tongkol dari proram Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kedatangan mereka meminta agar kasus tersebut diproses secara hukum.

Ketua Aliansi Komunitas Gereh Pethek, Andi Rustono mengungkapkan bahwa pihaknya menuntut pihak Polres Pemalang memproses secara hukum pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dugaan keracunan ikan tongkol tersebut.

“Tuntutan kami secara serius pihak Polres mengungkap kasus keracunan dan pihak-pihak yang terlibat diproses secara hukum.lalu ungkap secara transparan dan melaporkan kepada publik tentang perkembangan proses penyidikannya,” tuturnya.

Andi meminta agar jajaran Polres Pemalang tidak diintervensi pihak lain untuk mempengaruhi jalannya proses hukum. Selain itu, ia jua mengecam pihak-pihak yang mengiring opini bahwa korban bukan keracunan ikan tongkol, melainkan karena alergi.

“Kapasitas saya juga bukan ahli kesehatan, dilihat secara awam kalau memang alergi harusnya tidak perlu dibawa ke rumah sakit, faktanya sudah muntah-muntah, pusing, bahkan sampai kritis di rumah sakit, apa itu alergi?, ” kata Andi.

Kasatreskrim Polres Pemalang, AKP Joni K Nababan, mengatakan saat ini pihaknya sedang mendalami penyelidikan dan melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak yang terlibat. “Saat ini tidak ada yang mengganjal, dan Polres juga sudah melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi pihak-pihak yang terlibat untuk di mintai keterangan, memang butuh proses, tunggu saja,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga dari dari enam desa, yakni Desa Semaya, Kejen, Kalitorong dan Desa Kreyo, seluruhnya di Kecamatan Randudongkal, Pemalang dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan akibat keracunan ikan tongkol dari proram BPNT.

Dilansir dari Puskapik, Suratmi, salah seorang korban keracunan mengungkapkan bahwa bantuan lauk ikan tongkol tersebut diterima pada Senin siang. “Kami yang menerima kemudian dimasak berbagai macam, ada yang digoreng, ditumis juga dan lainnya. Setelah makan, merasakan pusing, mual juga muntah, muntah, lemas bahkan ada yang pingsan, “ tuturnya.

Sejumlah warga yang dilarikan ke RS Mardhatillah dan Puskesmas Randudongkal kondisinya masih lemas, pusing dan muntah-muntah. “Saat ini rasanya masih lemas, pusing dan mual. Pada saat makan tidak merasakan keanehan, ikan juga tidak busuk atau tidak berbau aneh, namun setelah makan satu potong rasanya kepala dan perut sakit sekali ,” jelas Ani Kusanti, korban keracunan.

Sedikitnya 20 orang korban dirawat di RS Mardhatillah dan 30 orang dirawat di Puskesmas Randudongkal. Sementara puluhan lainnya masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut. (Eva Abdullah, dengan tambahan sumber dalam berita)

Berita terkait:

Korban keracunan ikan tongkol di Randudongkal terus bertambah

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1300" align="aligncenter" width="768"] Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

Tags : keracunan ikan tongkolpemalang