close
gowes mudik pemalang ikhlas_foto aulia kangsadeva
Ilustrasi: Mudikpun bisa dilakukan dengan menggunakan sepeda kayuh, sesekali mereka beristirahat dan mengabadikan momen dalam swafoto. Foto: Aulia Kangsadeva

Jakarta, Wartadesa. – Ada beragam cara warga untuk menikmati mudik di kampung halaman. Bila bagi sebagian warga lebih memilih transportasi bus, kereta, kapal, sepeda motor maupun mobil karena alasan tertentu. Komunitas Gowes Mudik juga mempunyai cara asik untuk pulang ke udik. Yakni dengan menggowes sepeda kesayanganya ke kampung halaman.

Sebelum melakukan mudik, biasanya anggota komunitas saling berbagi informasi terkait kapan akan melakukan mudik dan lewat jalur mana dalam grub media sosial Gowes Moedik.

Seperti yang dilakukan oleh Agunq CokiMamamia Oh Lezatoss yang mencari rekan untuk diajak bersama-sama mudik dengan menggowes sepeda ke Boyolali, “Nyari barengan mudik mas bekasi ke solo/boyolali ..” tulisnya.

Ilustrasi: Sesekali ditengah perjalanan gowes mudiker ini berswafoto. Foto Aulia Kangsadeva

Mudik dengan menggunakan sepeda kayuh merupakan kesenangan tersendiri bagi pelakunya. Seperti yang dilakukan oleh Raharjo (41) saat mudik tahun lalu. Pria asal Madiun tersebut mengayuh sepeda miliknya dari Cikopo, Bandung , Jawa Barat pulang kampung.

Selama empat hari, Raharjo mengayuh sepedanya dari Bandung hingga sampai Bantul. Sesekali dia mengabadikan aktivitasnya dengan berswafoto di lokasi-lokasi yang unik.  Selama perjalanan menggunakan sepeda, Raharjo mengaku tetap menjalankan ibadah puasa.

Ilustrasi: Istirahat sejenak sembari menikmati indahnya alam. Foto Dudeng Abidin

Menurut Raharjo, untuk melakukan perjalanan mudik dengan sepeda dibutuhkan usaha dan stamina yang luar biasa. Kadang ditengah perjalanan harus diguyur hujan yang deras, terik matahari, berpapasan dengan kendaraan besar dan harus melewati tanjakan dan turunan yang menguras tenaga.

Raharjo mengaku sudah melakukan perjalanan gowes mudik empat kali.

Hal yang sama dilakukan oleh Kusrelahadi (32), pria yang bekerja di Jakarta tersebut pada mudik lebaran tahun lalu (2017) memilih gowes mudik dari Jakarta ke Tasikmalaya, kampungnya.

Kusrelahati melakukan gowes mudik tahun lalu dari Jakarta ke Tasikmalaya. Foto: Detik

Kusrelahadi mengaku nekad mudik menggunakan sepeda karena hobinya bersepeda. Warga Kampung Pancasila, Desa Bebedahan, Kecamatan Lengkong, Tasikmalaya, ini bertekad menyusuri rute Jakarta-Tasikmalaya. Dengan menempuh waktu empat hari, akhirnya dia sampai di kampungnya.

Cerita unik dialami oleh Muhammad Abu Daud, demi membujuk istrinya untuk rujuk, dia pulang kampung dari Solo ke Cilacap dengan menggunakan sepeda gunung. Pria berusia 31 tahun tersebut, tahun lalu menerima cobaan keluarga, pisah dengan istrinya.

Demi membujuk istrinya, Daud menggunakan sepeda gunungnya pulang kampung, hanya berbekal pakaian seadanya dan tas.

Daud memulai perjalanannya dari Solo pukul 06.00 WIB dengan menyusuri Solo, Klaten, Jogja, Bantul, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas hingga Cilacap.

Setelah menempuh jarak 130 kilometer, dari rumah Daud di Perumnas Mojosongo, Solo, dia sampai ke rumah mertuanya di Tritihkulon, Cilacap.

Mudik dengan sepeda tidak hanya dilakukan oleh kaum lelaki, Hatning Natalia Maindra (36), warga Blora yang tinggal di Bandung, juga tahun lalu melakukan aksi gowes mudik. Hatning mudik ke kampung halamannya dengan mengayuh sepeda onthel dari Bandung pada 17 Juni 2017 dan sampai Semarang pada 20 Juni 2017.

Hatning Natalia Maindra, perempuan yang tinggal di Bandung ini melakukan mudik ke kampungnya di Blora dengan sepeda pada tahun lalu. Foto: Info Blora

Hatning mengaku dalam perjalanannya, kendala yang paling berat dilewati adalah ketika sampai di alas roban, Batang. Ban depan sepedanya pecah hingga dia harus menggantinya.  Dia sengaja melakukan mudik dengan sepeda untuk mengkampanyekan bahwa sepeda juga bisa digunakan untuk transportasi mudik.

Selain kampanye untuk gowes mudik, Hatning juga ingin membuktikan bahwa wanita juga mampu bersepeda dengan jarak jauh hingga ratusan kilometer. (Eva Abdullah, dirangkum dari berbagai sumber)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

Tags : gowes mudikmudik dengan sepeda