Sragi, Wartadesa. – Geger ditemukannya bayi berjenis kelamin perempuan berusia kurang dari satu minggu di teras rumah warga Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan bernama Tazali, ternyata ibu kandung sang bayi, yakni MDT (26), warga Desa Tegalsuruh, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Informasi yang digali oleh pewarta Wartadesa di Tegalsuruh Selasa (25/06), terungkap bahwa tindakan MDT yang tega membuang buah cintanya, lantaran bapak sang bayi tidak bertanggungjawab menikahi MDT.
MDT mengaku terpaksa membuang bayi hasil hubungan gelap dengan lelaki asal Semarang, lantaran pria tersebut tidak bertanggungjawab. Setelah MDT mengandung, pria yang tidak disebutkan namanya tersebut, pergi menginggalkan MDT dan tidak bisa dihubungi lagi.
Amar, salah seorang pemuda Desa Tegalsuruh menyayangkan pembuangan bayi yang dilakukan oleh MDT, “Saya sebagai pemuda Tegalsuruh menyayangkan kasus tersebut, mending bayi tersebut diberikan orang lain untuk diadopsi, daripada dibuang yang beresiko bayi meninggal dunia,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan orang tua bayi yang dibuang di Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan masih ditunggu. Bayi berjenis kelamin perempuan, diduga dibuang oleh orang tuanya tersebut saat ini dititipkan di RS Anugerah, Kota Pekalongan. Bayi berusia sekitar satu minggu tersebut ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB, Senin (24/06).
Sulkhan, yang sedang melakukan ronda menemukan bayi yang diletakkan di meja setrikaan di teras rumah milik warga bernama Tazali. Saat ditemukan, bayi menangis dan kondisnya kedinginan lantaran hanya diselimuti kain batik.
Bayi kemudian dibawa ke rumah Kepala Desa Wuled, Wasduki Jazuli. Penemuan bayi tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. “Bayi ditemukan tergeletak di atas meja di depan rumah lalu sempat di rawat lalu dibawa ke rumah sakit Anugerah,” tuturnya.
Sebelum penemuan bayi tersebut sebelum ada beberapa warganya sempat melihat sepasang wanita dan pria mengendari sepeda motor membawa bayi. “Ada warga yang melihat orang mengendari motor lalu meletakkan bayi dan langsung kabur. Sempat dikejar warga namun tidak tertangkap,” lanjut Wasduki .
Hal demikian juga diungkapan oleh Tazali, warga yang teras rumahnya digunakan untuk meletakkan bayi. Menurutnya, ada dua orang, lelaki dan perempuan berboncengan, dengan gelagat mencurigakan, mereka berhenti di depan rumahnya sekitar jam 03.00 WIB. Namun Tazali mengaku tidak mengetahui kalau dua orang tersebut meninggalkan bayi di teras rumanya.
Informasi pememuan bayi tersebut membuat Kapolres Pekalongan, AKBP Ferry Sandy Sitepu berniat mengadopsi si jabang bayi. Bahkan, Kapolres yang belum melihat secara langsung bayi tersebut, langsung menyiapkan sebuah nama untuk bayi cantik itu.
Ferry mengungkapkan bahwa pihaknya teap akan memburu pelaku pembuang bayi yang diperkirakan berusia belum satu minggu tersebut. Selain itu, pihak kepolisian tetap menunggu pihak yang akan mengaku sebagai orang tua bayi tersebut. (Eva Abdullah)