Kajen, Wartadesa. – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pekalongan menyoroti penanggulangan rob di Kota Santri yang masih parsial. Selain itu, fraksi tersebut juga menyayangkan lambanya pelayanan publik, kinerja PDAM Tirta Kajen yang dinilai lambat. Demikian terangkum dalam pandangan umum tentang Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2018, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pekalongan, Senin (24/06).
“Penanggulangan Rob masih parsial (sebagian dari suatu keseluruhan–red) serta karitatif (pemberian bantuan secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti memberi makan, menghibur orang sakit, memberi pakaian dan lain sebagainya–red.), padahal dampak rob sudah dirasakan lama, kepesertaan KIS (Kartu Indonesia Sehat) masih rendah di kawasan terdampak rob,” tutur Dodiek Prasetyo saat membacakan dokumen pandangan umum fraksi PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan juga menyoroti tentang kinerja PDAM Tirta Kajen yang dinilai lambat dalam memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat yaitu air bersih.Padahal PDAM Tirta Kajen didukung anggaran yang memadai serta potensi yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan FPDIP dalam rapat paripurna,senin 24 juni 2019 dengan agenda pandangan umum Fraksi-fraksi terkait raperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2018.
Sementara itu, Fraksi PKB menyoroti masalah pelayanan kesehatan, limbah dan mutu pendidikan di Kota Santri. “Pelayanan kesehatan masih banyak disorot oleh masyarakat, limbah dari usaha UMKM seperti juga masih belum teratasi, dan Mutu Pendidikan harus disamakan karena pemerintah pusat sudah menerapkan sistem zonasi.” ujar Sabdo saat membacakan dokumen pandangan umum fraksi PKB. (Eva Abdullah)