close
Layanan PublikSosial Budaya

Ini penjelasan Pendamping PKH terkait Susilowati penerima bansos di Wiroditan

DSC05438

Bojong, Wartadesa. – Setelah sebelumnya, Kamis (04/06) Wartadesa dua kali, tidak bisa bertemu langsung dengan Pendamping PKH Kecamatan Bojong untuk konfirmasi terkait penerima manfaat bantuan sosial PKH di Desa Wiroditan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Pagi ini, Jum’at (05/06) kami mendapatkan klarifikasi dari Tri Sulistyani, pendamping PKH Bojong.

Keterangan dari Tri Sulistyani yang dikirim melalui pesan WhatsApp pewarta kami menyatakan bahwa,

  1. Ibu Susilowati RT 12, dulu merupakan peserta PKH namun ia sudah keluar karena sudah mampu.
  2. Ibu Susilowati RT 09 merupakan peserta program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) atau Sembako yang tidak menjadi wewenang pendamping PKH.

Tri Sulistyani menambahkan bahwa saat hendak dikonfirmasi Wartadesa kemarin, pihaknya sedang rapat di sekretariat PKH Kabupaten Pekalongan.

Diberitakan sebelumnya, Susilowati RT 09 menceritakan perihal kartu PKH yang baru-baru ini diterimanya. Awalnya, menurut Susilowati, ia mendapatkan informasi dari tetangganya bahwa namanya, Susilowati alm Slamet namanya tercantum dalam penerima PKH. Iapun kemudian mengkonfirmasi ke kantor desa setempat perihal data tersebut.

“Ada tetangga yang mengatakan bahwa Susilowati almarhum Slamet masuk data penerima PKH, kemudian kami menanyakan ke Pak Lurah (kades) apakah benar data tersebut. Setelah dicek, benar data tesebut ada. Kemudian Pak Lurah menanyakan data tersebut kepada pendamping PKH Kecamatan Bojong. Setelah itu, kami didatangi petugas PKH dan menyerahkan kartu PKH, rekening tabungan BNI dan bukti transfer dari bank dengan nominal Rp 900 ribu,” tuturnya. (Catatan: keterangan dari pendamping PKH, ia masuk dalam program BPNT/Sembako yang bukan wewenangnya–lihat keterangan 2)

Susilowati alm Slamet menambahkan bahwa memang ada Susilowati (warung) yang tinggal di Rt 12 yang menerima program PKH. Namun, menurut data yang ada di kantor balaidesa setempat, lanjut Susilowati alm Slamet, data penerima PKH atas nama Susilowati alm Slamet tercatat sejak tahun 2015. Sementara kartu PKH yang diterimanya baru diserahkan awal bulan Juni, setelah ia mempertanyakan data ke balaidesa.

Susilowati warung mengaku bahwa sejak tahun 2015 ia mendapatkan program PKH, namun sudah satu tahun ini ia diminta oleh pendamping PKH untuk mundur dari penerima manfaat. “Ya sejak awal ada program PKH saya mendapatkan program tersebut. Namun sudah satu tahun ini ia sudah tidak menerima dana PKH,” ujarnya.

Susilowati warung mengatakan bahwa satu tahun lalu, ia diminta oleh pendamping PKH untuk menandatangani pernyataan sudah mampu dan keluar dari penerima program PKH. “Sudah satu tahun lalu, diminta oleh pendamping PKH untuk tanda-tangan. Ya dijelaskan … ibu sudah mampu, berarti harus tanda tangan, selanjutnya tidak akan menerima lagi bantuan PKH,” lanjutnya. (Buono/Eva Abdullah)

 

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

Tags : PKHwiroditan