close
ipm pekalongan rendah

Kajen, Wartadesa. – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pekalongan masih beraport merah. Saat ini IPM Kota Santri 67  satu digit lebih rendah ketimbang IPM Provinsi Jawa Tengah, yakni 68. Hal tersebut tentu saja menjadi pekerjaan rumah (PR) yang berat bagi Bupati Pekalongan untuk mengejar IPM secara nasional pada 2017 yang berada pada angka 69.

Menurut Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi dalam Opening Meeting Penilaian Survey Akreditasi Puskesmas Wonopringgo dan Puskesmas Kedungwuni I, di Ballroom Hotel Santika Kota Pekalongan, Ahad (3/9), dari delapan indikator pembangunan, enam diantaranya masih merah.

Berdasarkan data survey BPS tahun 2015 Kabupaten Pekalongan baru mencapai dua indikator yang berwarna hitam, enam indikator lainnya masih berwarna merah.

Asip melanjutkan, merhanya IPM Kabupaten Pekalongan akan bisa diperbaiki dengan memperbaiki pelayanan kesehatan. Utamanya menekan angka kematian ibu hamil. Ujar Bupati Pekalongan setelah berdiskusi dengan BPS Jawa Tengah.

Asip berharap agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih ditingkatkan, disamping menata kelembagaan Puskesmas. Selain itu, orang nomor satu di Kota Santri tersebut menargetkan, 27 Puskesmas pada 2019 sudah terakreditasi.

Asip mengaku serius menggarap masalah pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan, “Insyaallah berdasarkan pengalaman yang sudah ada, kita selalu serius dalam menggarap masalah kesehatan di Kabupaten Pekalongan,” tegas Bupati.

Selain itu, tambah Asip, akreditasi merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja lembaga Puskesmas dalam meningkatkan aspek administrasi maupun aspek layanan.Sementara, Ketua Tim Penilai Survey Akreditasi dr Esty Martiana Rachmie dalam sambutannya menyampaikan tujuan akreditasi. Menurutnya, tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Selain itujuga untuk meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai institusi. (WD)

Terkait
Gathering Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia

Bekasi, Wartadesa. – Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia (PMGI) yang berdiri pada tahun 2016 yang lalu, menyelenggarakan Gathering dan Silaturrahim perdana Read more

Sejak Ramadhan lalu warga Gunungsari Pemalang kekurangan Air

Pemalang, Wartadesa. - Warga Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sejak bulan Ramadhan lalu kekurangan air bersih. Biasanya Read more

Sejumlah orang tua tolak vaksinasi Rubella

Pekalongan Kota, Wartadesa. -  Setidaknya 15 orang tua siswa di beberapa SD di wilayah Kota Pekalongan menolak anaknya diimunisasi Measles Read more

Kasus HIV/AIDS di Kota Santri capai 40

Kajen, Wartadesa. - Kasus HIV/AIDS di Kota Santri sejak Januari hingga Juni 2017, meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Komisi Penanggulangan Read more

Tags : indeks pembangunan manusiaIPMIPM pekalongan raport merah