Wiradesa, Wartadesa. – Syauqi Firdaus terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Pekalongan dalam Musyawarah Daerah (Musyda) ke-24. Acara tersebut bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Wiradesa.
Syauqi yang juga Ketua Panitia Musyda memperoleh nilai tertinggi dalam pemilihan formatur PD IPM Kabupaten Pekalongan. Ia menyebut ada sembilan calon formatur dari pimpinan daerah dan 11 calon formatur yang diusulkan oleh pimpinan cabang dan ranting.
Tema yang diusung dalam Musyda kali ini, menurut Syauqi, Being Progressive Generation : Strengthen Identity and Intelegence Initiator. Makna dari tema tersebut adalah memperkuat identitas IPM sebagai organisasi yang berdakwah amar ma’ruf nahi munkar. Serta dalam tema tersebut menggambarkan harapan agar pelajar Muhammadiyah bisa menjadi inisiator keilmuan.
“Dalam menanggapi situasi atau lingkungan, kami berharap pelajar dapat menciptakan gagasan-gagasan baru”, tuturnya dalam sambutan. Jum’at (25/03).
Disisi lain, Ainur Rosyid Adzzikri sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah juga memberikan tanggapan baik mengenai tema Musyda ke-24 ini. Ia mengatakan tema tersebut luar biasa karena menggunakan bahasa Inggris yang dapat diakses oleh masyarakat dunia maya dari berbagai negara.
Beberapa wawasan yang berkaitan dengan tema Musyda ke-24 juga diberikan oleh Ketua PW IPM Jawa Tengah. Mengenai lingkungan atau fenomena baru setelah adanya pandemi yang semakin memanfaatkan teknologi. Peningkatan teknologi secara drastis serta semakin banyak pengguna pada saat pandemi menjadikan adanya kebiasaan baru di masyarakat.
Contoh-contoh yang dipaparkan oleh Rosyid diantaranya adanya rapat melalui online, adanya uang digital dan percepatan teknologi lainnya. Dari hal-hal diatas beliau berharap dapat merealisasikan tema dalam Musyda PD IPM Kabupaten Pekalongan ke-24 ini.
Rosyid mengutip KH Ahmad Dahlan yang berbunyi, Jadilah Kiai yang berkemajuan dan jangan pernah lelah bekerja untuk Muhammadiyah. “Tidak hanya kiai namun juga jadilah pelajar yang berkemajuan”, jelas Ainur Rosyid Adzzikri.
Abdul Cholid selaku perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan berpesan kepada seluruh pimpinan IPM untuk saling menjaga komunikasi dengan cara rutin melakukan pertemuan-pertemuan untuk rapat, membahas masalah keorganisasian ataupun di isi dengan kajian-kajian. “Dengan berkumpul dan melakukan komunikasi merupakan bagian dari pendidikan keorganisasian”, ujarnya dalam sambutan pembukaan Musyawarah Daerah ke-24. (Silmi Amiruna/Buono)