Kajen, Wartadesa. – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen harus melakukan efisiensi agar operasional tetap berjalan. Pasalnya jumlah piutang BPJS Kesehatan kepada RS plat merah ini mencapai Rp 19,6 miliar lebih. Demikian terungkap dalam Kunjungan Kerja (kunker) Komisi B DPRD Kabupaten Pekalongan, Selasa (14/01) kemarin.
Dalam kunker terungkap bahwa periode Juni-Nopember 2019, piutang BPJS Kesehatan sebesar Rp 19,6 miliar lebih. Piutang Jamkesda periode Mei-Nopember 2019 sebesar Rp 1,07 miliar dan piutang Rumah Zakat selama 2019 sebesar Rp 185 juta.
Meski demikian, Candra Saputra, salah seorang walik rakyat meminta agar pelayanan RSUD Kajen bisa meningkat. “Mohon ada peningkatan pelayanan, sebab banyak masukan ke kami.” Ujarnya dikutip dari Radar Pekalongan.
Wakil rakyat lainnya, Sumar Rosul meminta agar ada keterbukaan informasi publik pada RSUD Kajen, ia membandingkan keterbukaan informasi publik RS yang ada di Semarang. “Ada aplikasi update pelayanan setiap hari, seperti kamar yang masih kosong berapa. Jamannya teknologi canggih. Agar ada informasi ke masyarakat masyarakat jauh-jauh datang ke sini tidak kecele,” ujar Sumar Rosul.
Sumar juga berpesan terkait pelayanan kepada pasien. “Meskipun BLUD kami harapkan bisa melayani masyarakat dengan baik. Seperti prinsip jual beli, konsumen adalah raja, maka pasien adalah raja, sehingga harus diprioritaskan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag TU RSUD Kajen Septi mengatakan bahwa untuk Jamkesda sudah dianggarkan pada tahun 2020. “Kita kemarin sudah ketemu Dinas Kesehatan, semoga bisa dibayarkan pada triwulan I ini, dan sekarang masih tahap proses,” kata dia.
Untuk BPJS, lanjut Septi, semuanya dari pusat. BPJS di daerah tidak bisa memastikan kapan tunggakan itu akan dibayarkan. “Kita masih bersyukur klaim Juli masuk di tanggal 11 Januari. Harapan kita yang Agustus bisa masuk di Februari awal,” kata dia.
Septi menambahkan, dengan klaim Juli yang sudah masuk, RSUD Kajen dapat beroperasi tiga bulan kedepan. “Dengan informasi klaim bulan Juli masuk, kita lega karena tiga bulan ke depan kita bisa operasional,” imbuhnya. (Sumber: Radar Pekalongan)