BANYAK cara dilakukan pemudik untuk pulang kampung sebelum pemberlakuan larangan mudik mulai Kamis (06/05) mendatang. Sebagian besar perindu kampung halaman menggunakan motor untuk memenuhi kerinduannya.
Menggunakan motor untuk pulang kampung, menjadi alternatif yang efektif saat ini. Disamping waktu yang bisa dipilih kapanpun, mereka memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi seputar tanggal keberangkatan, titik kumpul, jalur-jalur aman, dan berbagi pengalaman selama perjalanan mudik.
Pantauan kami, motoris-mudik ini menggunakan platform media sosial utama untuk mencari tanggal dan waktu keberangkatan, serta titik keberangkatan. Setelah itu pemudik yang berminat pada tanggal yang sama dan satu jalur, akan bergabung dalam grup media sosial lain yang lebih privat untuk saling koordinasi.
Hingga saat ini (03/05), para pemudik roda dua ini belum menemui kendala di perjalanan, seperti penyekatan maupun diminta untuk kembali putar arah. Jalur panturapun saat ini mulai dipadati oleh pemudik.
Salah seorang pemudik motor, Ali (42) mengatakan, perjalanan dari Jakarta hingga sampai Brebes berjalan lancar. Sepanjang jalan yang dilalui Ali tidak menemui penyekatan sama sekali.
“Rencana mau mudik ke Pekalongan. Ini herhenti dulu di Brebes, istirahat. Berangkat dari Jakarta jam 06.00 dan sampai di Brebes jam 11.00. Sepanjang jalan tidak menemui penyekatan,” ungkap Ali, di sela istirahat di sebuah emperan toko di Brebes, Ahad 2 Mei 2021.
Tidak hanya Ali, rekan pemudik yang akan pulang ke Cilacap juga mengatakan demikian. Haris (40) dan Lilis, istrinya mengaku lancar selama perjalanan pulang.
“Saya mau pulang ke Wangon, Banyumas. Sebelum sampai Brebes ini sempat berhenti sebentar sekalian isi BBM di daerah Jawa Barat. Alhamdulilah sampai di sini tidak menemui kendala apapun termasuk penyekatan,” tutur Haris.
Mendekati pelarangan mudik tanggal 6 Mei, hanyak perantau yang sengaja mudik lebih awal. Hal ini untuk menghindari agar tidak terjaring razia penyekatan petugas.
Gerbang Tol Mulai Padat
Selain menggunakan motor, para perindu kampung halaman ini juga memanfaatkan travel dan mobil pribadi untuk mudik. Jelang larangan pemberlakuan larangan mudik Kamis mendatang membuat gerbang Tol Pejagan mulai dipadati pemudik. Terlihat mobil pribadi dan travel dari Jabodetabek memadati pintu tol tersebut.
Salah seorang pengemudi travel yang enggan disebutkan namanya mengaku, dirinya nekat mengangkut penumpang demi mencari nafkah. Padahal, beberapa waktu lalu pihak kepolisian telah mengamankan mobil travel gelap.
“Dari Jakarta jam 1 dini hari. Selama perjalanan aman tidak ada penyekatan. Ya namanya juga cari duit, setiap hari nyupiri trevel,” ucapnya.
Diketahui, para pengemudi travel ini umumnya berangkat dari Jakarta dan sekitarnya pada malam atau dini hari. Hal itu untuk menghindari operasi penyekatan kendaraan pemudik di sejumlah cek poin.
Sejumlah mobil travel yang keluar di gerbang Tol Pejagan umumnya kendaraan tujuan Purwokerto, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta.
Sementara itu arus kendaraan di ruas Tol Pejagan – Pemalang masih tampak ramai lancar. Berbeda di jalur pantura yang sesekali sejumlah pemudik menggunakan sepeda motor terlihat. Diperkirakan, lonjakan volume kendaraan akan terjadi sehari menjelang larangan mudik 6 Mei mendatang.
30 Travel Putar Balik, 8 Diantaranya Diamankan
Tim Gabungan Polres Brebes dalam operasi penyekatan yang digelar pada Jum’at (30/04) meminta 30 travel untuk putar balik.
Operasi penyekatan tersebut melibatkan 30 personel. Di antaranya, Perintis Sat Sabhara 7 personel, Sat Lantas 7 personel, Sat Reskrim 5 personel, Propam/Provos 3 personil dan anggota Polsek Jatibarang 6 personel.
“Hasil operasi penyekatan kemarin, kita memutar balik sedikitnya 30 travel gelap yang melintas di jalur Jatibarang,” ujar Wakapolres Brebes Kompol Eko Yulianto, Ahad (2/5) dilansir dari Radar Tegal.
“Travel gelap itu membawa pemudik yang dikhawatirkan terpapar dan akan membuat klaster baru di kampungnya. Makanya untuk mencegah penyebaran yang lebih luas travel gelap itu kami putar balik,” lanjutnya.
Pihak kepolisian Brebes juga memeriksa 40 mobil pribadi. Eko menyebut akan melakukan tilang jika masih tetap membandel, mudik pada saat larangan diberlakukan. “Ke depan jika ada travel gelap yang masih membandel, kita akan lakukan tindakan tegas. Yaitu, kita tilang,” pungkasnya.
Di Tegal, petugas kepolisian setempat mengamankan delapan minibus elf dan pribadi karena diduga digunakan sebagai travel gelap untuk mengangkut pemudik dari Jakarta dan Bekasi. Delapan travel gelap tersebut terjaring razia penyekatan yang digelar personil gabungan Polres Tegal, TNI, Dishub dan Satpol PP Kabupaten Tegal, di ruas jalan raya Klonengan, Kecamatan Margasari, Ahad siang, 2 Mei 2021.
“Delapan minibus yang terindikasi sebagai travel gelap kami amankan. Agar tidak dipergunakan kembali untuk mengangkut pemudik,” kata Kasatlantas Polres Tegal, AKP Dwi Himawan Chandra saat dihubungi puskapik.com.
Himawan menambahkan, dari hasil pemeriksaan, dokumen kendaraan elf ditemukan surat KIR yang sudah mati. Selain itu, baik sopir maupun para penumpangnya tidak bisa menunjukan surat keterangan sehat bebas covid-19 yang masih berlaku.
“Ini jelas pelanggaran aturan mudik yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” ujar Himawan.
Selain ditahan, delapan travel gelap yang diketahui terdapat pelanggaran surat-surat kendaraan juga ditilang. Tak hanya menahan 8 travel gelap, dalam razia penyekatan tersebut, petugas juga memutar balik belasan kendaraan pribadi dan sepeda motor ke arah Jakarta.
“Ini merupakan operasi pra larangan mudik sebelum tanggal 6 Mei. Kalau nanti pas tanggal itu, penindakan akan lebih tegas lagi,” ujar Himawan. (Dirangkum dari berbagai sumber)