- Banjir Rob Rendam Wilayah Utara Kota Pekalongan
Tirto, Wartadesa. – Rob yang terjadi di Desa Mulyorejo dan Tegaldowo makin parah, usai tanggul Kali Meduri jebol, Ahad (22/05/2022) sore kemarin. Akibatnya air dari kali meluap masuk perkampungan dan ruas jalan di wilayah itu.
Menurut penuturan warga, jebolnya tanggul tanah Kali Meduri akibat rob yang tinggi dan tanggul tidak kuat menahan aliran sungai. Selain menggenangi perkampungan Tegaldowo dan Mulyorejo, air juga menggenang Desa Karangjompo dengan ketinggian sekira 30 centimeter.
Sore itu juga, ratusan warga Tegaldowo langsung menggelar aksi menutup tanggul dengan bergotong-royong menutup lubang tanggul dengan karung berisikan pasir.
Sekretaris Desa Mulyorejo, Nurul Huda menyebut bahwa sudah satu pekan wilayah di bagian Utara tenggelam akibat rob. Dan puncaknya pada Senin sore Pukul 17.00 WIB dengan jebolnya tanggul di Tegaldowo.
Tingginya rob juga dialami warga Kota Pekalongan akibat tingginya volume air di Kali Bremi dan Kali Loji.
Air menggenang kawasan Jetayu, Bugisan, Klego, Krapyak dan wilayah di pesisir Kota Pekalongan dengan ketinggian air bervariasi 10 centimeter hingga 35 centimeter.
Sebelumnya, akunFay Rafa dalam grup media sosial PEKALONGAN INFO menulis agar Walikota Pekalongan segera mencari solusi banjir rob yang sudah bertahun-tahun dialami warga.
“Kepada yg terhormat Bp walikota pekalongan dan wakil walikota pekalongan.sudah bertahun – tahun kt merasakan genagan atau banjir rob tiap sore apakah tdk ada tindakan yg berarti untuk menggantisipasi bencana ini setiap sore selama ber tahun2lamanya.jl jlamprang krapiak mohon di tinjau untuk dinas terkait mohon solusinya.” Tulis Rafa, Kamis (19/05/2022). (Buono)