WARTA DESA, PEKAJANGAN. – Pemilu Indonesia yang mengadopsi sistem one man one vote disinyalir menjadi penyebab politik biaya tinggi dan marak politik uang, yang lumrah dikenal dengan “serangan fajar”. Akibatnya pemilu tidak menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Tapi pemimpin yang punya isi tas (uang).
Agus Taufiqurrahman, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Pengajian Umum Pra Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-32 di Masjid At-Taqwa Pekajangan, Kamis (22/02/2024) mengungkap hal tersebut.
Menurutnya, pemilu berbiaya tinggi tidak akan mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas, lantaran NPWP, nomor piro wani piro. “Paska pemilu, orang yang awalnya normal, selesai pemilu bocor alus. karena sistem pemilu kita yang seperti itu, pemilih memilih bukan karena berkualitas tapi karena isi tas,”.
Kedua, lanjut Agus Taufiqurrahman, pemilu menjadikan perilaku keagamaan aneh. Contoh, ada caleg yang sebelum pencoblosan menyumbang karpet ke masjid. Tetapi setelah tidak jadi (legeslatif) karpetnya diambil lagi.
“jika sistem pemilu seperti ini, maka semakin banyak caleg yang mengalami gangguan kejiwaan. ehingga saat ini ada beberapa rumah sakit jiwa miliknya pemerintah disiapkan untuk menampung gangguan itu,” Paparnya.
Gangguan kejiwaan bagi caleg gagal juga terjadi akibat ekpekstasi jadi yang terlalu tinggi. Sehingga saat dia tidak lolos, dia akan kecewa dan mengalami gangguan kejiwaan. Lanjut Agus Taufiqurrahman.
“Banyak orang yang tidak sadar bahwa kesehatan mental merupakan hal yang penting. Karena dimensi kesehatan terdiri dari kesehatan fisik, mental, spiritual dan sosial.” Tambahnya.
Agus Taufiqurrahman memberikan tips bagi caleg agar tetap sehat mental, yakni siap jadi kelompok yang tidak terpilih, jika takdirnya kelapangan (jadi legislator) ia akan bersyukur, jika peristiwa yang dialami adalah kekalahan ia harus sabar. “Pemilu itu jalani dengan sepenuh hati, bukan sepenuh jiwa. Sehingga kalau kalah cukup sakit hati, bukan sakit jiwa.” Pungkasnya. (Buono)