close
koin untuk adyatma

Kajen, Wartadesa. – Puluhan santri menggalang koin untuk bayi Adyatma, bayi kehilangan sekat hidung paska dirawat di RSUD Kajen beberapa bulan lalu. Aksi ‘Koin Peduli Erkan’ digelar di Kantor Bupati, Dinas Kesehatan dan DPRD Kabupaten Pekalongan, Senin (23/10).

Para santri membawa spanduk bertuliskan ‘Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017 Resolusi Jihad, Peduli Nasib Adiyatma Erkan Altaya, Bayi santri Kedungwuni yang mengalami cacat hidung diduga akibat kelalaian oknum dokter RSUD Kajen’.

Menurut kuasa hukum keluarga bayi Adyatma, M. Yusuf mengungkapkan bahwa aksi tersebut diprakarsai oleh warga dan pemuda yang peduli terhadap nasib bayi Adyatma.

Yusuf menambahkan, pihak keluarga mendapat surat yang ditandatangani Direktur RSUD Kajen,  dr Dwi Ari Gunawan, yang berisi bahwa persoalan bayi Adiyatma telah selesai. Surat ini membuat keluarga kecewa.

“Pihak keluarga kecewa dengan isi surat dari pihak Rumah Sakit Kajen tersebut. Tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati saat mediasi belum lama ini,” jelasnya seperti dikutip dari detik.

Surat tersebut membuat aksi dukungan semakin meluas. Aksi ini mendapatkan respon positif di kalangan para ASN di Kabupaten Pekalongan. Tidak hanya ASN Pemkab Pekalongan saja, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mendadak keluarkan uang untuk ikut andil memberi dukungan penggalangan dana tersebut.

Di hadapan para peserta aksi, Asip Kholbihi, menjelaskan pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar kedua belah pihak yakni pihak RSUD Kajen maupun keluarga untuk duduk bersama kembali. “Saya akan turun tangan masalah ini. Ditunggu saja,” kata Aship.

Sementara itu, uang hasil dari aksi peduli hari pertama ini rencananya uangnya akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hingga nanti pada puncak aksi Jumat (27/10) mendatang, akan diberikan langsung ke pihak keluarga guna pengobatan kelanjutan bayi Adiyatma.

Sebelumnya, Asip Kholbihi sempat angkat bicara terkait dengan postingan pihak RSUD Kajen di media sosial bahwa pihak RSUD akan menutup komunikasi dengan keluarga ‘mantan’ pasien.

Dwi mengomentari postingan akun Facebook RSUD Kajen. Dalam komentarnya, Dwi mengatakan “Silahkan mas Kyai Rogo kalau keluarga merasa belum clear ada jalur normatif yang bisa ditempuh, supaya jelas masalahnya. Sampai besok pagi (Rabu) tdk selesai RS tdk akan membuka komunikasi lagi. Kami anggap masalah selesai”.

Komentar itu juga ditag ke akun Facebook Ahmad Yusuf, kuasa hukum keluarga korban.

Komentar Dwi tersebut direspon Asip untuk membuka komunikasi kembali dan diselesaikan secara kekeluargaan.  (WD, detik. Foto: detik)

Terkait

[caption id="attachment_1300" align="aligncenter" width="768"] Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

Warga terdampak tol mulai pindah

[caption id="attachment_1331" align="aligncenter" width="768"] Warga terdampak tol di desa Bulakpelem, Sragi ini mulai membongkar rumahnya secara swadaya. (15/10) Foto : Read more

Angaran Pilkades Rembang telan 1.5 miliar

[caption id="attachment_1372" align="alignnone" width="717"] Ilustrasi: Rembang akan melaksanakan pilkades bagi 43 desa secara serentak pada 30 Nopember 2016 mendatang. Rembang, Read more

Tags : bayi adyatmabayi tanpa sekat hidungRSUD Kajen