close
KesehatanSosial Budaya

Ini tanggapan RSUD Kajen, setelah lima bulan bolak-balik mempertanyakan masalah sekat hidung bayinya yang hilang paska dirawat

rsud kajen

Kajen, Wartadesa. – Setelah lima bulan pasangan  Ubaidilah (23) dan Karimah (18), warga Madukaran RT 1 RW 3 Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, bolak-balik ke RSUD Kajen untuk mempertanyakan masalah bayi mereka yang baru berusia enam bulan, Adiyatma Sekan Altaya, sekat hidungnya hilang akibat selang oksigen yang dipasang terus-menerus di hidung buah hati pertamanya.

Keluarga mengira hal tersebut terjadi lantaran menjadi korban malpraktik namun pihak manajemen RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan membantah.

Sebelumnya selama lima bulan keluarga korban sudah bolak-balik ke rumah sakit untuk meminta mempertanyakan masalah itu. Namun korban belum mendapatkan respons baik karena pihak rumah sakit menganggap kejadian tersebut bukan kesalahan perawatan. Ujar Yusuf, kuasa hukum keluarga bayi malang tersebut. Orang tua bayi Adiyatma Sekan Altaya, baru mendapat respon dari pihak RSUD setelah pihaknya menyurati Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi.

“Namun setelah keluarga mencoba menyurati Bupati, baru pihak rumah sakit mau bersikap. Kami menduga terjadi kelalaian dengan cara pembiaran selama lima belas hari selang menempel di hidung tanpa pengecekan secara berkala,” ujar Yusuf seperti dilansir dari Suara Merdeka. Yusuf menyebutkan, pihak keluarga tidak menuntut apa pun, hanya mengharapkan agar Aditama yang masih bayi bisa pulih seperti semula dan normal, tidak cacat.

Menurut Yusuf, bayi Adiyatma merupakan pasien BPJS, walaupun demikian, jangan diperlakukan seenaknya. “Jangan karena keluarga pasien BPJS terus bisa diperlakukan seenaknya oleh rumah sakit,” tegas dia.

Sementara itu, perwakilan dari pihak rumah sakit yang berkunjug ke rumah keluarga bayi, yakni dr M Hasyim Purwadi, selaku dokter umum di RSUD Kajen dan anggota Komite Medis Kabupaten Pekalongan menjelaskan, dia selama ini menuggu pihak keluarga untuk diantar ke RSUPKariadi Semarang untuk penyembuhan bayi tersebut

“Kita sebenarnya tengah menunggu namun kemarin datangnya malah somasi. Itu bukan malapraktik. Ini termasuk kondisi risiko medis, tim medis terpaksa memasang selang oksigen yang lama untuk menyelamatkan bayi karena prematur dan susah bernapas,” jelas Hasyim.

Hal senada diungkapkan oleh dr Imam Prasetyo, Bagian Pelayanan Medik RSUD Kajen, dalam keterangan pers, Jumat (13/10). Penangangan medisnya sudah sesuai dengan SOP,secara teoritis, sekitar dua persen pasien bisa mengalami erosi atau hilangnya setum hidung akibat pemasangan sipet terlalu lama. Menurutnya, cacat itu bisa direkonstruksi atau dipulihkan dengan bedah plastik.

“Jika sipet dilepas, bayi bisa meninggal. Kondisi sipet bayi juga dikontrol setiap hari. Baru pada hari ke15, ada tanda-tanda perlukaan. Pemasangan sipet sekitar 25 hari. Kita sudah beri tindakan salep dan perawatannya. Bukan tidak diketahui. Ada erosi, kita sudah melakukan perawatan. Sipet dilepas atau tidak, dari dokter anaknya. Yang utama adalah penyelamatan nyawanya, karena bayi saat itu berisiko tinggi. Dan Alhamdulillah sekarang bayi selamat dan sehat. Memang ada cacat, namun tidak menganggu fungsi pernafasannya. Secara fungsi tidak apa-apa, secara kosmetik saja. Jika dipirsani kurang sae,” terang dia. (Eva Abdullah, Suara Merdeka)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

Tags : malpraktikRSUD Kajen