BATANG, WARTADESA. – Tim relawan Bagana (Banser Tanggap Bencana) berhasil mengevakuasi tiga remaja asal Kecamtan Tersono, Batang yang berniat mendaki Gunung Prau, namun tersesat di lembah Sijaran, Desa Kalirejo, Bawang, Jum’at (04/12) dinihari.
Tiga remaja tesebut yakni Daniyala Muhammad Khan, Risqi Setiawan keduanya warga Desa Kebumen, dan M Ihsan Zahrian dari Desa Kranggan, Tersono. Ketiganya melakukan pendakian Gunung Prau via Desa Baturan, Bawang. Namun tersesat ke hutan lindung.
Diketahui jalur pendakian via Desa Kalirejo dan Baturan merupakan hutan lindung yang vegetasinya (pohon-pohonnya) masih rapat, ditumbuhi pohon besr dan semak belukar, karena jarang dilewati oleh pendaki.
Ketiganya berhasil dievakuasi oleh Bagana bersama warga yang melakukan pencarian sejak pukul 21.00 WIB. Dua remaja ditemukan dalam kondisi sehat, sedang satu orang dalam kondisi lemas. Mereka ditemukan pukul 02.00 WIB, Jum’at dinihari.
Alwi Maskuri, salah seorang Bagana mengungkapkan bahwa ketiga remaja tersebut melakukan pendakian pada Kamis pukul 19.00 WIB, Saat tiba di pos 3 menuju pos 4, mereka mengambil arah Barat dan tersesat. Salah seorang dari pendaki yang tersesat menghubungi anggota Bagana karena tersesat.
Anggota Bagana kemudian langsung melakukan pencarian pada pukul 21.00 WIB, lanjut Alwi. “Alhamdulilah tiga remaja yang tersesat dapat kami evakuasi, walaupun prosesnya berjalan dramatis untuk menemukan tiga pemuda tersebut,” kata Alwi Maskuri,
Tim kemudian mengevakuasi korban yang kelelahan dengan tandu. Setelah hampir delapan jam tim mengevakuasi ketiganya, pagi hari mereka tiba di rumah warga. Mereka kemudian diperiksa kondisi kesehatannya oleh petugas puskesmas setempat, kemudian dijemput pulang oleh anggota keluarganya.
Andi Gunawan, salah seorang penggiat lingkungan Gunung Prau, saat dihubungi Warta Desa membenarkan adanya tiga pendaki yang tersesat. Menurutnya, satu orang yang ditemukan dalam kondisi lemas, akibat kelelahan. “Belum sampai atas si kayaknya masih di hutan yang kondisinya lembab dan gelap. Saya rasa karena lelah, atau saking paniknya.” ujarnya. (Bono)