Sragi, Wartadesa. – Paska diresmikannya jembatan Karangjati (Jatimulyo) yang menghubungkan Desa Karangjati-Wuled dan jembatan Begal (Tunjung) yang menghubungkan Sragi-Desa Tunjungsari oleh Bupati Pekalongan, Rabu (21/03). Warga Desa Kalijambe, Pantianom dan sekitar berharap agar orang nomor satu di Kota Santri tersebut juga memperhatikan jembatan di wilayah mereka.
[srizonfbvidsingle id=1080026538760879] Kondisi jembatan Kalijambe ini memprihatinkan, padahal jembatan tersebut merupakan akses utama warga sekitar. Video: Eva Abdullah/Wartadesa.
Irfan, warga Kalijambe menungkapkan bahwa jembatan Kalijambe-Pantianom kondisinya sangat memprihatinkan, “Jembatan Kalijambe-Pantianom kondisinya memprihatinkan, padahal jembatan tersebut merupakan jalur utama bagi warga,” tuturnya.
Baca: Jembatan kalijambe-pantianom rusak parah
Jembatan Kalijambe yang menghubungkan antara Desa Kalijambe dan Desa Pantianom dibangun pada jaman penjajahan, kini kondisinya sangat memprihatinkan karena banyak lubang-lubang yang terabaikan.
Pihak Pemerintah Desa Pantianom mengungkapkan kepada Wartadesa bahwa mereka sudah melakukan perbaikan beberapa kali, namun tetap saja jembatan ini selalu bermasalah, baru tiga bulan diperbaiki langsung ada yang berlubang lagi.
Perbaikan yang dilakukan hanyalah mengganti balok-balok yang berlubang dan tidak ditutup dengan aspal, maka dari itu penduduk disekitarnya ingin jembatan yang menghubungkan dua desa itu bisa ditangani lebih serius bukan hanya diganti baloknya tapi seharusnya jembatan itu dibongkar dan dicor agar lebih kuat jika dilintasi truk-truk besar.
Sebelumnya, Wartadesa menulis bahwa jembatan yang menjadi sarana transportasi mayarakat sekitar ini tidak lagi dapat berfungsi maksimal lantaran tingkat kerusakanya parah. Beberapa titik jembatan tersebut sudah rusak, dan nampak bolong, jika tidak hati-hati pengguna jembatan bisa berpotensi kecelakaan.
Masyarakat sekitar dengan sukatela memberi tanda agar pengguna jembatan lebih berhati-hati dan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Salah satu warga sekitar jembatan, Eko, mengatakan warga sekitar secara sukarela selalu berupaya membenahi jembatan ala kadarnya.
“Jembaan itu rusak sudah lama sekali, warga sekitar kadang menebang pohon untuk membenahi jembatan yang bolong.” Kata eko.
Jembatan yang memiliki Lebar kurang lebih lima meter dan panjang lebih dari duapuluh meter ini memang nampak ramai dipergunakan oleh masyarakat Sragi-Bojong dan sekitarnya termasuk anak sekolah. Jembatan terbagi menjadi tiga jalur. Jalur tengan yang praktis tidak berfungsi dan dua jalur damping yang masih digunakan oleh masyarakat, itupun harus ekstra hati-hati.
Pemerintah Desa Kalijambe Kecamatan Sragi, melalui Sekdes setempat, Hasanudin, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/10/2016) mengatakan, jembatan Kalijambe-Pantianom dulu pernah diperbaiki akan tetapi sekarang rusak lagi.
“Jembatan tersebut sangat besar fungsinya karana menjadi sarana penghubung masyarakat banyak, terutama pada musim panen, karena rusak petani terdekat harus mencari jalan lain yang lebih jauh, kami berharap pemerintah segera memperbaikinya,” ucap Hasanudin. (Eva abdullah)