Pekalongan, Wartadesa. Hati-hati terhadap email yang dikirim dari Hamid Muhammad dengan alamat email humasdikdasmen@gmail.com, email berupa permintaan data guru dan tenaga kependidikan ini berpotensi digunakan untuk tindak penipuan.
Muhammad Khaerudin, salah satu operator dapodik SMA di Kabupaten Pekalongan memastikan bahwa email ini palsu. “Palsu om jangan digubris.” Demikian disampaikan saat pewarta Wartadesa mengkonfirmasi email tersebut.
Setidaknya sudah enam kali, akun yang menamakan dirinya humas dikdasmen ini meminta data guru dan tenaga kependidikan sekolah-sekolah negeri dan swasta seluruh Indonesia.

Hamid Muhammad mengirimkan email berisi permintaan data guru sebagai berikut :


Dalam surat tersebut ada beberapa kejangalan diantaranya,
1. Pada kop surat, dalam surat palsu tertera alamat Dirjen Dikdasmen Kemdikbud, yakni di Kompleks Senayan Gd. D.11 dan 13, serta nomor telfon 021 – 57955141 – 45. Setelah saya telusuri di laman Dikdasmen Kemdikbud ternyata alamat yang asli adalah Kompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Telepon: (021) 5725061, Faks.:(021) 5725613.
2. Isi surat meminta data nama guru, nomor telfon rumah dan nomor handphone untuk kepentingan kelengkapan data dapodik. Padahal sebenarnya dalam aplikasi dapodik sudah tercantum isian tersebut, jika disinkronkan berarti data sudah masuk. Kenapa harus diminta datanya lagi?
3. Setelah mengisi data tersebut, korban diminta mengirimkan data tersebut melalui email yang tertera pada surat, yakni humasdikdasmen@gmail.com Perlu diketahui bahwa kemdikbud tidak pernah menggunakan alamat email dengan domain gmail maupun yahoo. Yang digunakan adalah email resmi dengan domain kemdikbud.
4. Di bawah surat tertulis tanda tangan direktorat jendral, dalam surat tersebut memang sudah benar mencantumkan nama Dirjen saat ini yaitu Hamid Muhammad, namun pada tanda tangan di atas namanya jika dibaca adalah Jazidie. Ini jelas berbeda.
Sementara itu, Supriyana, pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan melalui blog suprikajen.blogspot.co.id menyampaikan agar menghubungi pihak Dindikbud Kabupaten/Kota setempat apabila menerima email seperti itu.
Jika sekolah Anda menerima email tersebut atau sejenisnya, mohon dengan sangat untuk mencermati, jika ragu silahkan cross cek ke dinas pendidikan kab/kotadi wilayah kerja masing-masing. Tulis Supriyana di lamannya. ***(Buono)