close
Bencana

BMKG perkirakan pertengahan bulan ini terjadi rob besar

rob pantaisari
Genangan rob di Pantaisari Kota Pekalongan,, Rabu (03/06). Foto: Winoto/Wartadesa

Pekalongan Kota, Wartadesa. – BPBD Kota Pekalongan mengingatkan akan adanya gelombang laut tinggi yang bakal menyebabkan rob besar pada pertengahan bulan Juni 2020.

“Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Tanjung Emas, Semarang, potensi pasangnya gelombang air laut yang mengakibatkan banjir rob diperkirakan akan terjadi hingga akhir Juni 2020 mendatang,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta.

Saminta meminta warga Kota Pekalongan yang bermukim di pesisir laut Utara Jawa agar mewaspadai gelombang tinggi dan banjir rob. “Berdasarkan prediksi yang kami terima dari BMKG, puncak gelombang air laut pasang mulai tanggal 9 Juni hingga tanggal belasan (pertengahan Juni) hingga setinggi 100-110 sentimeter atau 1-1,1 meter. Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk tetap waspada, begitu juga dengan nelayan diimbau sementara ini saat kondisi gelombang laut tinggi agar tidak melaut,” lanjutnya.

Saminta menambahkan bahwa banjir rob di Kota Pekalongan sejak Mei kemarin merendam wilayah pesisir Pantai Slamaran, Kelurahan Krapyak.

“Banjir rob di Kota Pekalongan ini melanda hampir semua wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang ada tujuh kelurahan, namun yang paling terdampak di wilayah Slamaran, Kelurahan Krapyak setinggi 50-80 sentimeter atau selutut hingga lebih dari paha orang dewasa. Kami dari BPBD Kota Pekalongan telah melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan bencana dengan mengevakuasi warga yang rumahnya terendam rob tinggi dan mengalami sakit ke tempat pengungsian maupun kerabatnya yang lebih aman,” ujar Saminta.

Saminta menambahkan, banjir rob juga terjadi di wilayah Tirto RW 03, Kecamatan Pekalongan Barat dan Jalan Semarang, Kecamatan Pekalongan Timur. Namun, banjir rob di dua wilayah tersebut tidak separah di Kecamatan Pekalongan Utara. “Untuk yang di Kecamatan Pekalongan Barat ini terjadi karena luapan Sungai Meduri sebagai dampak gelombang pasang beberapa hari ini. BPBD bersama warga sudah melakukan penanganan kedaruratan dengan menutup tanggul bocor dengan karung isian tanah (sand bag) sebagaimana langkah awal penanganan kedaruratan banjir rob,” tambahnya.

Menurut Saminta, saat ini warga terdampak rob mengungsi di lima titik pengungsian. “Untuk titik pengungsian warga kami evakuasi ke beberapa titik lokasi yakni Mushola Al-Aqso Slamaran per malam hari tadi atau Selasa malam (2/6) ada 54 orang, Masjid Sunan Kalijaga Slamaran ada 37 orang, Masjid Muhajirin Slamaran ada 30 orang, di UPT Laboratorium Slamaran Fakultas Perinakanan Universitas Pekalongan ada 8 orang, dan di Kecamatan Pekalongan Barat tepatnya di Aula Kelurahan Tirto ada 10 orang pengungsi,” pungkas Saminta. (Eva Abdullah)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

Tags : PekalonganRob