Tirto, Wartadesa. – Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mendesak percepatan pembangunan tanggul melintang sepanjang 8,3 kilometer yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Pekalongan untuk menangani banjir rob.
“Kita mendesak agar pembangunan tanggul melintang sepanjang 8,3 km yang membentang dari Kota hingga kabupaten Pekalongan dapat dipercepat untuk diselesaikan, karena jika cepat jadi akan lebih baik.” tuturnya disela-sela rakor penanganan rob di Semarang, Jum’at (25/05) lalu.
Asip menyebut, untuk penanganan rob jangka pendek, pihaknya telah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Propinsi Jawa Tengah untuk meninggikan parapet. “Adapun dalam jangka pendek menengah, kami telah meminta pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Propinsi Jawa Tengah
untuk meninggikan parapet, karena indikasi ada beberapa Parapet yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik,” lanjutnya.
Percepatan pembangunan tanggul melintang penahan rob tersebut, sebelumnya pernah diungkapkan dalam surat terbuka untuk Presiden Jokowi dalam laman Wartadesa.
“Bapak presiden, kota kami sekarang hampir tenggelam, kampung kami sudah 3tahun terendam rob, jalan tol mungkin penting bagi kepentingan nasional, tp penanganan rob yg lebih komperhensif n cepat adalah yg paling / sangat kami butuhkan. Proyek tanggul memang sudah di mulai, tp tidak secepat proyek tol yg anda laksanakan. lebih dari 3 th kampung kami terendam, sabar sabar n sabar itulah yg sering kami dengar di minimnya penanganan musibah ini.” Tulis Andi Triyan.
Hingga saat ini, kondisi banjir rob di wilayah pesisir pantai utara Pekalongan masih merendam ribuan rumah warga. Bupati Pekalongan menetapkan masa tanggap darurat banjir rob dengan menyiapkan penanganan logistik bagi para pengungsi yang saat ini masih mengungsi di beberapa tempat penampungan, seperti TPQ Al Hidayah Karangjompo Kecamatan Tirto, Balaidesa desa terdampak rob dan gedung Kopindo Wiradesa. (Eva Abdullah)