Kajen, Wartadesa. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mengungkapkan bahwa sebanyak 11 titik rawan kekurangan air pada musim kemarau tahun ini. Kesebelas titik rawan tersebut berada di Desa Kesesi, Ujungnegoro, Luraging, Pangkah, Kedungkebo, dan Pegandon.
Kepala BPBD setempat, Budi Rahardjo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan untuk mengatisipasi dan melakukan dropping (penyaluran) air bersih. “Pemetaaan daerah rawan kekeringan ini untuk memudahkan pemkab melakukan antisipasi dan penyaluran air bersih pada warga yang berada di wilayah itu,” ujarnya, Jum’at (12/07) dikutip dari Antara Jateng.
Menurut Budi Rahardjo, pihaknya telah berkoordinasi dengan PMI dan PDAM dalam antisipasi dampak kekeringan tersebut. “Secara lisan, kami sudah berkomunikasi dengan PMI dan PDAM karena rencananya rapat baru dilakukan minggu ini. Jika nanti ada permohonan bantuan droping air agar pihak terkait siap menyalurkan air bersih,” tambahnya.
Budi Rahardjo mengatakan bahwa bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih dapat mengajukan permohonan bantuan dropping air ke BPBD. “Biasanya jika ada masyarakat yang membutuhkan air, mereka langsung menghubungi pemkab. Yang jelas, kita siap menyalurkan air bersih pada warga tanpa harus melalui prosedur yang ‘njlimet’ (sulit),” pungkasnya. (Sumber: Antara)
Berita Terkait:
Lima desa di Pekalongan krisis air, 27 desa lainnya beresiko kekeringan
Dua Kelurahan kekeringan, Kota Pekalongan darurat bencana kekeringan