close
demo wuled

Warta Desa, Kajen. – Warga Desa Wuled bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Robin Hood menggeruduk kantor Inspektorat Kabupaten Pekalongan, untuk kali ketiga warga mendatangi kantor itu lantaran dianggap lambat dalam merespon aduan warga terkait dugaan korupsi dan pungli serta arogansi oknum kepala desa setempat. Sementara itu, Kepala Inspektorat, Ali Resa, membantah pihaknya lambat merespon aduan tersebut. Senin 10/02/2025.

Lihat Video:

 

Dalam aksi yang digelar, sambil membawa beberapa spanduk tuntutan, Hadi (55) menyampaikan apabila laporan warga tidak ditindak lanjuti, warga akan meneruskan maslah ini keaparat penegak hukum (APH) baik polres, polda maupun kepusat, hingga ke kementrian desa dan presiden.

“Mohon pimpinan inspektorat untuk secepatnya menindaklanjuti laporan kami warga Wuled, masyarakat juga tau bahwa presiden berkomitmen menegakkan supremasi hukum,” ujar Hadi dalam orasinya.

Menjawab desakan dari warga, Kepala Inspektorat Kabupaten Pekalongan, Ali Reza membantah tidak menindaklanjuti laporan warga. Ia menyampaikan bahwa, “kerena semua harus berproses dan inspektorat sudah melakukan audit dan klarifikasi dengan warga.”

Selanjutnya, Ali Reza siap memanggil ulang masyarakat guna konfirmasi yang lebih konkrit,

Menjawab warga yang khawatir jika klarifikasi kepada warga hanya dilakukan kepada warga yang terindikasi pro dengan kadesnya.  Reza menjawab, “maaf, bukanya tidak menindak lanjuti, kami menindaklanjuti dari waktu ke waktu tetapi semuanya berproses,  karena dari masalah yang dilaporkan warga dari tahun 2019 ada sebanyak 15 substansi,” paparnya di hadapan audens.

Dalam kesempatan itu Kuasa Hukum warga Wuled, Didik Harahap menyayangkan sikap yang kurang obyekti dari pihak inspektorat dan berharap klarifikasi dilakukan secara obyektif.

“Saya kira pemeriksaan yang dilakukan oleh tim inspektorat kepada warga lebih obyektif, tidak dilakukan di balai desa tetapi bisa dipanggil ke kantor inspektorat biar ebih netral.” Pungkasnya.

Dalam berita sebelumnya, warga Desa Wuled Kecamatan Tirto Pekalongan kembali menggelar aksi demo menuntut kadesnya mundur dari jabatan. Kali ini yang menjadi sasaran, adalah Kantor Bupati Pekalongan di Kajen. Aksi dihelat Senin (30/09/2024) kemarin.

Perwakilan warga yang melakukan audiensi ditemui Asisten I Wiryo Santoso, Kepala Inspektorat Ali Reza, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Agus Dwi Nugroho, Camat Tirto Siswanto, dan Kepala Bakesbangpol Haryanto Nugroho.

Warga menyampaikan sejumlah keresahan mereka terhadap Kepala Desa Wuled Wasduki Djazuli. Banyak persoalan yang disampaikan warga terkait gaduhnya Desa Wuled akibat ulah kades mereka. Diantaranya soal dugaan penjualan tanah kas desa (bengkok).

Namun dalam audiensi, Budi, perwakilan warga mengaku kecewa lantaran Wasduki, kepala desa tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Warga bertekad akan terus menggelar aksi demo secara berkelanjutan hingga Wasduki benar-benar turun dari jabatannya, papar Budi. 
(Tim Liputan)

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pemuda ini ditemukan gantung diri

ilustrasi: Sirmanem (26 thn), warga dusun Lendang Beriri, desa Sukadana, kecamatan Bayan - Lombok Utara, ditemukan Read more

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Tags : Dana DesaKorupsiPekalonganPungliTirtowuled