Kajen, Wartadesa. – Menjelang datangnya musim penghujan di bulan November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan meminta warga lebih waspada, terutama di beberapa daerah rawan longsor.
Menurut Bambang Sudjatmiko, Kepala BPBD Kota Santri mengatakan bahwa di semua Kecamatan se-Kabupaten Pekalongan berpotensi timbul bencana alam, hal ini perlu diantisipasi dan diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Bambang mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi wilayah rawan bencana dengan memasang spanduk MMT peringatan dini bencana alam. “Sehingga masyarakat akan lebih waspada di sejumlah tempat yang berpotensi timbul bencana longsor maupun ancaman pohon tumbang jika sewaktu-waktu terjadi hujan deras.” Tuturnya Sabtu (21/10)
Menurut Bambang, wilayah yang termasuk daerah tinggi rawan pohon tumbang meliputi, di jalan raya Kajen-Paninggaran, Lebakbarang, Kandangserang serta Petungkriyono. Sedang wilayah yang masuk dalam kategori menengah terdapat di Kecamatan Doro, Talun, dan Karanganyar. Lanjut Bambang.
Selain itu potensi bencana longsor di Kecamatan Paninggaran, Lebakbarang, Kandangserang, Petungkriyono, Kesesi dan Kajen dikategorikan dalam kategori tinggi. Pungkas Bambang.Sementara itu BPBD Kota Pekalongan menetapkan siaga darurat bencana bajir, longsor, dan angin puting beliung mulai 1-28 November 2017. Kepala BPBD Pekalongan Kota, Suseno mengungkapkan bahwa siaga darurat ditetapkan mulai bulan Oktober.
Namun untuk Kota Pekalongan akan dimulai pada awal November karena saat ini Pekalongan masih dalam penetapan status siaga darurat kekeringan.Suseno menambahkan, bahwa di Pekalongan Kota, sedikitnya ada sembilan kelurahan rawan rob dan banjir. (WD)