Wonopringgo, Wartadesa. – Suasana meriah terlihat di SMA Islam YMI Wonopringgo, Selasa (28/2). Sebuah pagelaran pameran seni dan budaya digelar untuk memeriahkan ulang tahun perak SMA di Kampus Pendidikan YMI Sedayu Wonopringgo ini.
Ratusan siswa dari SMP dan MTs se-Kecamatan Wonopringgo berbaur untuk ikut menyemarakan pagelaran budaya ini. Berbagai stand seni dan budaya ditampilkan untuk ‘nguri-uri’ budaya asli daerah.
Mahmudah, guru Bahasa Jawa SMA Islam Wonopringgo saat ditemui Wartadesa mengungkapkan bahwa sehari sebelum pelaksanaan pameran seni dan budaya, siswa menampilkan pertunjukan drama dalam acara Pagelaran Sandhiwara.
“Pagelaran Sandhiwara ini merupakan bentuk apresiasi siswa terhadap seni di SMA Islam Wonopringgo. siswa kelas XII menampilkan tiga judul, masing-masing satu kelas XII satu judul yang dikemas dalam panggung sandhiwara.” Tutur Mahmudah.
Pagelaran sandhiwara ini mengekspos drama dalam seni kontemporer, semacam ketoprak mbeling. Dalam tampilan ini setiap grub membawakan drama dalam bahasa Jawa khas Pekalongan. Selanjutnya dilakukan paparan dan review tentang budaya drama Jawa. Tambah Mahmudah.
Andika Rizki Rosida, guru Seni SMA Islam menyampaikan, “Pameran seni yang digelar pada Selasa (28/2) merupakan pameran ketiga kalinya. Ini pameran ketiga yang kita gelar untuk menyemarakkan ulang tahun SMA Islam Wonopringgo,” ujarnya.
Diharapkan dengan digelarnya pameran seni dan budaya ini dapat meningkatkan apresisasi masyarakat terhadap seni di Indonesia. Khususnya keluarga besar SMA Islam Wonopringgo. Tambah guru yang biasa dipanggil Ibu Osi ini.
Selain pameran seni, pertunjukan band digelar untuk menyemarakkan ulang tahun perak SMA Islam Wonopringgo. Dodhy Harjinto, Kepala Sekolah, saat ditemui Wartadesa mengungkapkan apresiasi dan harapannya agar pagelaran seni dan budaya dapat diselenggarakan secara kontinue.
“Pameran seni dan budaya kali ini sangat baik, dilihat dari antusiasme pengunjung yang hadir semakin meingkat. Kami berharap agar ditahun-tahun mendatang pelaksanaanya akan lebih meriah lagi.” Pungkas Dodhy Harjinto. (Eva Abdullah)