Kajen, Wartadesa. – Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hindun, mengultimatum PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) untuk segera memperbaiki jalan yang rusak akibat proses pembangunan jalan tol Batang-Pemalang. Sabtu (13/5).
Hindun mengungkapkan, DPRD melalui Komisi C telah berkali-kali memanggil pelaksana pembangunan jalan tol untuk melaksanakan kesepakatan antara pelaksana pembangunan dan pemerintah daerah, di mana dalam kesepakatan itu jalan rusak akan diperbaiki.
”Kami sudah banyak menerima masukan dan aduan masyarakat terkait jalan rusak akibat efek pembangunan jalan tol, terutama di daerah Bojong dan Sragi. Bahkan, masyarakat pernah memblokir jalan atau akses jalan menuju ke lokasi tol. Jadi dari Dewan mendesak PT PBTR segera memperbaiki jalan rusak,” tandas Hindun, kemarin.
Hindun menambahkan, bekali-kali Komisi C melakukan kunjungan kerja langsung ke lokasi guna mengetahui persoalan sebenarnya. Bahkan, mengadakan rapat langsung dengan BPTR dan subkontraknya seperti PT SMJ, PTWaskita Karya, dan lainnya sudah dilakukan, namun hingga berkali-kali rapat hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
“Berkali-kali kami melakukan kunjungan langsung ke lokasi tol dan kita secara langsung melihat jalan rusak akibat pembangunan tol, bahkan berkali-kali rapat dengan kontraktor tol, namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjutnya.” Ujar mantan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Pekalongan ini.
Hindun meminta agar kontraktor tol tidak membuat resah warga Pekalongan, karena secara prinsip warga Pekalongan setuju dengan pembangunan jalan tol. “Warga Kota Santri mestinya diperlakukan dengan baik berupa pelaksana proyek memperbaiki jalan yang rusak serta mematuhi kesepakatan yang telah dilakukan.” Ujarnya.
Melihat ketidak-pedulian kontraktor dalam memperbaiki jalan yang rusak, Komisi C akan memanggil PT PBTR, ”Kami dari Dewan juga berencana memanggil PBTR dalam sebuah rapat kerja, karena PBTR yang bisa meminta langsung kepada subkontraknya untuk memperbaiki,” tandasnya.
Sementara itu, Humas PBTR, Sriyono, meminta dispensasi dalam perbaikan jalan yang rusak akibat pembangunan jalan tol ruas Pemalang-Batang. “Perusahaan sudah minta dispensasi pada Februari, tapi jalan di Desa Sijeruk belum masuk dispensasi” ujarnya.
Sriyono menambahkan, “Kami siap menanggung beban biaya perbaikan. PT SMJ juga siap. Desember 2017 akan dikembalikan seperti semula. Soal irigasi di Desa Sijeruk dan Bulakpelem sudah dibuatkan gorong-gorong sementara. Sudah dilaksanakan di lapangan. Kami sudah mencoba memperbaiki,” ungkap dia. (Eva Abdullah)