Pekalongan Kota, Wartadesa. – Tambak dan permukiman warga Kelurahan Bandengan Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah terendam air rob akibat tanggul penahan gelombang sepanjang dua kilometer di Utara Kelurahan Bandengan jebol.
Akibatnya, kondisi tambak seperti lautan, tak terlihat batas antar tambak. Hingga petani tambak membiarkannya, karena kalau ditebar benih tambak, petani akan rugi.
Selain air rob merendam ratusan hektar tambak, permukiman warga pun ikut terendam, dengan ketinggian antara 30 centimetern hingga satu meter.
“Tanggul yang dibangun beberapa tahun lalu ini sudah pendek sehingga air laut bisa melimpas. Selain itu juga jebol sekitar 50 meter sejak beberapa bulan ini. Air langsung masuk ke tambak dan permukiman sehingga banjir tak bisa dihindari,” jelas Darwanto, tokoh masyarakat Bandengan, seperti dikutip dari Sindo, Senin (25/9).
Darwanto menambahkan, untuk bertahan hidup, petani tambak terpaksa mencari ikan di lahan tambak yang terendam banjir. “Ya, terpaksa mencari ikan di saluran atau tambak yang banjir ini. Jika sudah tidak ada banjir lagi, kembali akan menebar benih ikan, seperti ikan bandeng dan nila serta mujair,” kata Amat, petani tambak.
Menurut data Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan Kota Pekalongan, tambak yang terendam rob mencapai 200 hektar, meliputi Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Bandengan, dan Padukuhan Kraton, yang seluruhnya ada di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. (WD, Sindo)