Doro, Wartadesa. – Hutan karet di Blok Sawahan, Dukuh Sawahan, Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terbakar, Jum’at (13/09) siang, selepas sholat Jum’at. Penyebab kebakaran hingga saat ini tidak diketahui.
Kebakaran diketahui saat mandor Produksi getah Karet di Blok A PTPN IX Sawahan kebun Blimbing Afdeling Warangan, melihat asap dari PTPN 9 Warangan Blok Sawahan tahun tanam 2010. Saat dicek, ternyata api sudah membakar daun dan ranting kering.
Sang mandor kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Sinder, Fery Hariyanto. Bersama warga, anggota TNI/Polri, Fery langsung berusaha memadamkan api yang membakar lahan kebun karet seluas 5 hektar tersebut. Beruntung api dapat dipadamkan dua jam setelah kejadian, sekitar pukul 14.20 WIB.
Petugas bersama warga kemudian melakukan penyisiran untuk memastikan api benar-benar sudah padam di kebun karet Blok Sawahan, Dukuh Sawahan Desa Rogoselo milik PTPN IX kebun Blimbing Afdelling Warangan.
Tidak ada kerugian baik materil maupun korban jiwa serta yang terbakar adalah dedaunan kering,ranting kering, rerumputan dan mangkok sadap getah karet. Hingga saat ini sumber api belum diketahui.
Kebakaran lahan dengan tanaman pohon jati, dialami oleh warga. Kebakaran terjadi, diduga ulah orang tidak bertanggung jawab yang membakar kebun jati milik Aban Falahi, warga Desa Kranji, Kabupaten Pekalongan. Aban mengatakan bahwa kebakaran terjadi Jum’at siang, namun ia tidak tahu siapa pelakunya. Ia hanya geram kepada pelaku yang diduga sengaja melakukan pembakaran kebun.
Sebelumnya, Hutan Karet PTPN IX Jolotigo, Talun Kabupaten Pekalongan seluas 5 hektar terbakar, Rabu (11/09). Puluhan warga dibantu oleh petugas kepolisian Polsek Doro, bersama karyawan PTPN bahu-membahu memadamkan api yang melalap hutan karet di blok Blabar di Dukuh Kecembung, Desa Randusari Kecamatan Doro.
Pemadaman api dilakukan secara manual dengan menggunakan dahan dan ranting yang ada daun hijaunya. Beruntung, api segera dapat dipadamkan. “Yang terbakar hanya rerumputan yang kering serta semak-semak di bawah pohon karet,” ujar Aiptu Suharno.
Suharno berpesan serta menghimbau kepada warga masyarakat agar pada musim kemarau panjang ini jangan membakar sampah atau apapun tanpa adanya pengawasan, serta jangan membuang puntung rokok sembarangan sehingga dapat menimbulkan kebakaran yang dapat merugikan, baik material dan jiwa yang tidak kita kehendaki bersama. (Eva Abdullah/Suharno)
Terkait: https://www.wartadesa.net/hutan-karet-jolotigo-terbakar/