close

Kesehatan

Kesehatan

Puskesmas Tirto 1 Hadirkan Integrasi Layanan Primer (ILP)

puskesmas tirto

Warta Desa, Pekalongan, – Dalam upaya meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat pedesaan, Puskesmas Tirto 1 Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP). Program ini dirancang untuk menyediakan pelayanan kesehatan komprehensif sesuai siklus hidup, mulai dari bayi hingga lanjut usia, langsung di tingkat desa.

Kepala Puskesmas Tirto 1, dr. Lisa Irnawati, menjelaskan bahwa ILP akan menghadirkan tenaga kesehatan profesional seperti bidan, perawat, dan kader kesehatan desa di masing-masing desa.

“Dengan adanya ILP, masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh ke puskesmas untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar. Semua kebutuhan kesehatan dapat ditangani di desa,” ujar dr. Lisa.

Puskesmas Tirto 1 telah melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan program ini. Persiapan meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) baik dari pihak puskesmas maupun desa, termasuk pelatihan bagi kader kesehatan desa. Selain itu, komitmen dari pemerintah desa, dukungan lintas sektor, serta penyediaan peralatan medis, ruangan, dan obat-obatan yang memadai juga telah disiapkan.

Sistem pencatatan kesehatan yang terintegrasi juga telah disiapkan untuk memudahkan monitoring dan evaluasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap warga yang menjalani screening kesehatan mendapat penanganan yang tepat. Jika hasil screening menunjukkan kebutuhan perawatan lebih lanjut, warga akan dirujuk ke puskesmas.

Saat ini Program ILP mencakup dua desa di bawah naungan Puskesmas Tirto 1.

“Kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan benar-benar menjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat desa. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga desa untuk memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya,” tambah dr. Lisa.

Terakhir, dr.Lisa mengatakan ,Dengan hadirnya ILP, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat pedesaan akan meningkat, mengurangi angka rujukan yang tidak perlu, dan memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan yang lebih merata. Program ini juga diharapkan mampu memperkuat sistem kesehatan desa dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional.(RHD)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Kesehatan

Puskesmas Bojong 1 Persiapan Menuju Program ILP Kesehatan

puskesmas bojong

Warta Desa, Pekalongan – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sering menjadi lokasi pelayanan pertama bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Persiapan Puskesmas dalam menyambut program Integrasi Layanan Primer ( ILP), perlu dipersiapkan matang agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Oleh karena itu persiapan Puskesmas sangat penting dalam menghadapi program ILP ini.

Kepala Puskesmas Bojong 1, Nunung Wulandari,S.Kep.Ners.,dalam pemaparannya pada hari Jum’at 24 Mei 2024 menyampaikan,”bahwa program ILP kesehatan ini lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian selain itu juga melayani semua usia, dari bayi sampai lansia.

Didalam program ILP ada 5 klaster,yaitu klaster manajemen, ibu dan anak, dewasa dan lansia, pencegahan penyakit menular, dan lintas klaster.
Dengan adanya program ini dari pihak Kecamatan dan Pemerintah Desa sangat mendukung adanya pelaksanaan program ILP.

Selaku Kapus Bojong 1, Nunung Wulandari menyampaikan,”untuk itu saya juga melaksanakan sosialisasi ke lintas internal Puskesmas. Karena staf Puskesmas juga harus tahu dan mengetahui gambaran ILP itu seperti apa. Dan selanjutnya yang sudah dilaksanakan dari Puskesmas Bojong 1 adalah melaksanakan pertemuan di 14 kader/perwakilan.

Kemudian sudah dijadwalkan juga yang lebih fokus lagi nanti akan melaksanakan pelatihan khusus pada Kader Desa yang dijadikan contoh ILP, dan dilanjutkan simulasi gambaran bagaimana melaksanakan posyandu ILP, itu sebelumnya akan di praktekan terlebih dahulu melalui simulasi.

Yang tadinya Posyandu itu hanya bayi-bayi saja, nanti ada gabungan keseluruhan. Jadi ada remaja, ada lansia, nanti semuanya bergabung disitu. Dan sebelum mengaplikasikan ILP di sindu supaya tidak susah, Kader dilatih untuk simulasi. Jadi di praktekan dulu gambarannya seperti apa.

Harapannya dengan ILP ini berjalan dengan maksimal, dan tingkat drajat kesehatan khususnya Bojong ataupun semua se-Kabupaten Pekalongan ini, berjalan semaksimal mungkin dan hasil yang baik.

Sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Dengan penyediaan layanan yang baik di Puskesmas, maka diharapkan masyarakat akan lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan dan masyarakat pun akan lebih sehat, dengan begitu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. (RHD)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Kesehatan

Persiapan Kapus Wonopringgo Hadapi Program ILP untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

puskesmas

Warta Desa, Wonopringgo. – Program Integrasi Layanan Prima (ILP) adalah program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan.  Program ini merupakan sebuah inisiatif untuk memperbaiki sistem kesehatan dan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan terjangkau di seluruh wilayah.

Kepala Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, Tamil Edy Sutrisno menyampaikan,”untuk Kecamatan Wonopringgo adanya program ILP ini Camat sangat antusias dan mendukung. Untuk Puskesmas Wonopringgo menjelang adanya program ILP ini, tahapan-tahapan dan persiapan sudah dijalankan. Diantaranya melakukan langkah-langkah Advokasi ke beberapa Kepala Desa, terutama Desa yang memiliki Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD).

Untuk Kecamatan Wonopringgo ada tujuh Desa yang memiliki PKD,dan semuanya dapat menerima program ini dengan senang. Karena tujuan dari program ILP adalah ntuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, sehingga mayoritas Kepala Desa menyambut baik apa yang menjadi program ILP ini.

Program ILP juga akan membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam pelayanan kesehatan dan memberikan solusi yang tepat untuk setiap kasus yang ditemukan. Ini akan memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, efektif, dan terjangkau.
Harapannya mempermudah pelayanan, dan kesehatan masyarakat semakin meningkat. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
KesehatanPolitik

Politik Biaya Tinggi Jadi Pemicu Gangguan Kesehatan Mental

Screenshot from 2024-02-24 10-41-39

WARTA DESA, PEKAJANGAN. – Pemilu Indonesia yang mengadopsi sistem one man one vote disinyalir menjadi penyebab politik biaya tinggi dan marak politik uang, yang lumrah dikenal dengan “serangan fajar”. Akibatnya pemilu tidak menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Tapi pemimpin yang punya isi tas (uang).

Agus Taufiqurrahman, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Pengajian Umum Pra Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-32 di Masjid At-Taqwa Pekajangan, Kamis (22/02/2024)  mengungkap hal tersebut.

Menurutnya, pemilu berbiaya tinggi tidak akan mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas, lantaran NPWP, nomor piro wani piro. “Paska pemilu, orang yang awalnya normal, selesai pemilu bocor alus. karena sistem pemilu kita yang seperti itu, pemilih memilih bukan karena berkualitas tapi karena isi tas,”.

Kedua, lanjut Agus Taufiqurrahman, pemilu menjadikan perilaku keagamaan aneh. Contoh, ada caleg yang sebelum pencoblosan menyumbang karpet ke masjid. Tetapi setelah tidak jadi (legeslatif) karpetnya diambil lagi.

“jika sistem pemilu seperti ini, maka  semakin banyak caleg yang mengalami gangguan kejiwaan. ehingga saat ini ada beberapa rumah sakit jiwa miliknya pemerintah disiapkan untuk menampung gangguan itu,” Paparnya.

Gangguan kejiwaan bagi caleg gagal juga terjadi akibat ekpekstasi jadi yang terlalu tinggi. Sehingga saat dia tidak lolos, dia akan kecewa dan mengalami gangguan kejiwaan. Lanjut Agus Taufiqurrahman.

“Banyak orang yang tidak sadar bahwa kesehatan mental merupakan hal yang penting. Karena dimensi kesehatan terdiri dari kesehatan fisik, mental, spiritual dan sosial.” Tambahnya.

Agus Taufiqurrahman memberikan tips bagi caleg agar tetap sehat mental, yakni siap jadi kelompok yang tidak terpilih, jika takdirnya kelapangan (jadi legislator) ia akan bersyukur, jika peristiwa yang  dialami adalah kekalahan ia harus sabar. “Pemilu itu jalani dengan sepenuh hati, bukan sepenuh jiwa. Sehingga kalau kalah cukup sakit hati, bukan sakit jiwa.” Pungkasnya. (Buono)

Terkait
Angaran Pilkades Rembang telan 1.5 miliar

Ilustrasi: Rembang akan melaksanakan pilkades bagi 43 desa secara serentak pada 30 Nopember 2016 mendatang. Rembang, Read more

Tegalsuruh targetkan miliki mobil siaga

Pemdes Tegalsuruh Sragi akan mewujudkan mobil siaga bagi warga sesanya, demikian disampaikan Tarochi (18/10). Foto: Eva Read more

Kapt. Inf. Suhardi: Jangan mau diprovokasi hal yang dapat memecah belah NKRI

Wonopringgo, Wartadesa. - Presiden Jokowi berharap agar rakyat Indonesia bersatu-padu dan waspada terhadap dissenting opinion (pendapat yang berbeda-red.)  yang mengancam Read more

Rumah Keluarga Indonesia diluncurkan

Kajen, Wartadesa. - Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kabupaten Pekalongan menyelenggaran acara peluncuran Rumah Keluarga Indonesia (RKI). “Keluarga Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan PublikLingkungan

TPAS Bakal Dibangun di Tengah-Tengah Permukiman, Warga Desa Mekarsari Lapor

tolak tpas

Cianjur, Wartadesa. – Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang bakal dilakukan di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendapat penolakan warga. Pasalnya lokasi pembangunan berjarak lebih kurang 500 meter dari permukiman warga. Bahkan di tengah-tengah permukiman. Demikian disampaikan warga setempat, Ahad (18/12/2022) kepada Warta Desa melalui pesan media sosial.

Penampakan lokasi TPAS Mekarsari dari peta google, dekat dengan permukiman warga.
Penampakan lokasi TPAS Mekarsari dari peta google, dekat dengan permukiman warga.

Rencana pembangunan TPAS yang disosialisasikan pada Selasa, (13/12/22) di balaidesa setempat tersebut, langsung mendapat penolakan warga. Karena berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan warga.

Penolakan warga juga dilakukan dengan mengirim ke kanal lapor.go.id pada Rabu (14/12/2022).

Laporan warga Desa Mekarsari terkait penolakan pembangunan TPAS di kalan lapor.go.id
Laporan warga Desa Mekarsari terkait penolakan pembangunan TPAS di kalan lapor.go.id

Berikut isi laporan warga tersebut,

Pengaduan Penolakan Rencana TPAS Mekarsari

Yth. Bapak Bupati Cianjur
di
Cianjur

Dengan hormat,
Dengan segala keterbatasan kami sebagai warga Desa Mekarsari Kec. Cikalongkulon Kab. Cianjur serta untuk keberlangungan masa depan anak-anak kai, dengan ini kami memohon yang sedalam-dalamnya kepada
Bapak Bupati untuk mebatalkan rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di lingkungan desa kami.

https://www.journalnews.id/warga=mekarsari-kecamatan-cikalongkulon-tolak-pembangunan-tpas-begini-alasannya/

Demikian aduan ini kami sampaikan. Semoga Bapak sehat selalu & diberikan ketabahan atas segala bencana yang sedang kita alami bersama. Salam dari kami warga desa Mekarsari.

Hormat kami,
Warga Masyarakat Mekarsari

Mengutip liputan dari Journal News, warga Desa Mekarsari menolak rencana pembangunan TPAS karena akan berdapak buruk pada lingkungan dan kesehatan warga.  Ketua Karang Taruna desa setempat, Yunan mengatakan bahwa warga menolak keberadaan TPAS di Desa Mekarsari.

”Kami warga Mekarsari keberatan atau menolak dengan adanya pembangunan TPA di Wilayah Desa Mekarsari, pertama kaitan dengan lingkungan yang akan memperburuk citra Desa Mekarsari dan memperburuk kesehatan warga Mekarsari,” katanya dikutip dari Journal News, Selasa, (13/12/22).

Selain itu, masih menurut Yunan, warga belum pernah memberikan ijin lingkungan, namun AMDAL sudah beredar. ”Secara tahapanpun, kami selaku warga banyak tidak tahu, termasuk tadi disampaikan (dalam sosialisasi) bahwa adanya tanda tangan RT RW, itu juga kami belum pernah merasa memberikan ijin lingkungan, terus adanya dari (kajian) AMDAL, dulu pernah ada dari AMDAL ke Desa Mekarsari menyampaikan sosialisasi tapi hasilnya kami tidak diberi tahu, namun hasilnya tahu tahu sudah ada di Kabupaten,” ungkapnya.

Yunara menghawatirkan jika terlaksananya pembangunan TPA di Mekarsari warganya akan menjadi pemulung. ”Lingkungan itu sangat mempengaruhi sikologis manusia, ketika ada sumber dari pada itu ya masyarakat kami akan jadi pemulung, mau tidak mau akan jadi pemulung karena akan terbawa oleh lingkungannya itu sendiri,” ujarnya.

Penolakan juga disampaikan oleh Ketua BPD Desa Mekar Sari, Saepul, menurutnya keberadaan TPAS bakal berdampak buruk bagi lingkungan, kesehatan, pendidikan dan masa depan anak-anak desa setempat. Meski demikian pihaknya tetap mengedepankan musyawarah.

”Kami dari BPD tentunya akan mengedepankan Musyawarah untuk mendapatkan solusi, namun dengan pendirian yang sama yaitu menolak,” pungkasnya. (*.*)

Terkait
SMA AlBarkah Cikalongkulon terapkan elearning

Siswa-siswi SMA Al-Barkah Cikalongkulon, Cianjur mengikuti sesi pengenalan Grombyang OS dalam seminar yang diadakan pada Sabtu Read more

Sampah truk tercecer dijalan, bahayakan pengguna jalan

Bahayakan pengguna jalan. Truk pengangkut sampah ini melaju dengan beban melebihi kapasitas, sehingga sampah yang dibawanya Read more

Gathering Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia

Bekasi, Wartadesa. – Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia (PMGI) yang berdiri pada tahun 2016 yang lalu, menyelenggarakan Gathering dan Silaturrahim perdana Read more

Sejak Ramadhan lalu warga Gunungsari Pemalang kekurangan Air

Pemalang, Wartadesa. - Warga Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sejak bulan Ramadhan lalu kekurangan air bersih. Biasanya Read more

selengkapnya
Kesehatan

Waspada! Penyakit Mulut dan Kuku Masuk Pemalang

sapi

Pemalang, Wartadesa. – Munculnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Ikhlas membuat Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Akhmad Helmi, S.Pt. ME., bersama Drh. Haviz Faizal  langsung meluncur ke Kedung Sambi, Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang untuk melakukan pemeriksaan hewan yang terduga terkena wabah PMK, Sabtu (21/5).

Tim Reaksi Cepat upaya kewaspadaan dan pencegahan wabah PMK di Kabupaten Pemalang segera meluncur ke lokasi, usai mendapatkan laporan warga. Tim merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Setelah mendapat laporan dari Kelompok Tani Ngudi Luhur, Desa Wanarata tim melakukan upaya pencegahan dengan memberi obat untuk disemprotkan ke kandang hewan dan hewan ternak itu sendiri. Sampai saat ini, pemerintah Kabupaten Pemalang masih mengupayakan obat PMK dengan berkoordinasi dengan daerah lainnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang membuka Posko PKM terpusat di kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Jalan Kauman Nomor 1 untuk menerima pengaduan dan penanganan cepat PMK di wilayah Kabupaten Pemalang dengan menghubungi Call Center (pusat pengaduan) Puskeswan Pemalang di nomor 085946067246.

“Posko dibuka selama 24 jam mulai hari ini. Silahkan bagi peternak atau warga yang mempunyai ternak yang bergejala PMK bisa segera menghubungi Posko PMK Dispertan,” papar kepala Dinas Pertanian Wahadi. (Buono)

Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

Warga temukan mayat tak dikenal di Kedungbanjar Pemalang, Andakah keluarganya?

Pemalang, Wartadesa. - Polsek Taman Kabupaten Pemalang menunggu 1 x 24 jam, jika tidak ada keluarga yang mengakui korban maka Read more

selengkapnya
Kesehatan

Pantau Ketaatan Prokes Para Pemudik, Relawan RCCE Pekalongan Lakukan Edukasi

fahrudin

PEKALONGAN, WARTADESA. – Dalam rangka memantau ketaatan masyarakat untuk tetap menerapkan protocol kesehatan saat melakukan aktifitas mudik, sejumlah relawan yang tergabung dalam Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di wilayah Pekalongan turun ke lokasi-lokasi yang disinggahi oleh para pemudik, Kamis, 28 April 2022.

Koordinator Daerah RCCE MPKU PP Muhammadiyah di Pekalongan, Ira Septiawati, saat ditemui di Posko Mudik Bersama Muhammadiyah Pekalongan, di halaman Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), mengatakan bahwa kegiatan edukasi yang dilakukan oleh para relawan RCCE di Pekalongan merupakan tindak lanjut dari himbauan Tim Pusat RCCE dan hasil rakornas (rapat koordinasi nasional) di Solo, 15-17 April 2022 lalu.

Ira menyebutkan himbauan tim RCCE Pusat agar relawan RCCE bergerak untuk melakukan edukasi kepada para pemudik karena di tahun 2022 ini masyarakat diperbolehkan melakukan aktifitas mudik lebaran oleh pemerintah. Relawan RCCE diharapkan dapat menghimbau kepada para pemudik agar tetap mentaati protocol kesehatan karena memang pandemi belum berakhir. Oleh karena itu, relawan RCCE di setiap daerah diharapkan mengadakan kegiatan edukasi di tempat-tempat yang banyak disinggahi oleh para pemudik.

Ira juga mengungkapkan, sasaran lokasi edukasi prokes yang dilakukan para relawan RCCE ada tiga tempat, yaitu area dekat kampus FEB UMPP, persimpangan jalan KH. Mas Mansyur dan Jalan Hayam Wuruk dari arah monumen Pekalongan, serta terminal bus bayangan di International Batik Center Wiradesa dan posko mudik Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (kokam) di SD Muhammadiyah Pencongan. Sedangkan untuk arus balik, Ira menyampaikan para relawan RCCE akan melakukan edukasi di Terminal Kajen.

Ira berharap dengan menjaga prokes, para pemudik dalam keadaan sehat untuk bertemu dengan keluarga dan kembali dengan sehat pula. “Stay save and keep healthy”, tutur Ira.

Selain melakukan edukasi kepada para pemudik akan pentingnya menjaga protocol kesehatan, para relawan RCCE juga mengedukasi para pemudik untuk beristirahat di posko-posko mudik yang telah disediakan jika mengalami kelelahan atau telah berkendara selama 3-4 jam.

Relawan RCCE juga melakukan edukasi kepada para warga yang tengah ramai di pusat perbelanjaan di sekitar kampus FEB UMPP, serta para tukang parkir dan becak.

Jare Covid Wes Rampung, Wong Bantuane Wes Rampung. Bagi-bagi Masker Sekalian Bagi-bagi Duit Ora Mbak?

Kegiatan edukasi yang dilakukan oleh relawan RCCE Pekalongan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Salah satunya dari tukang becak yang mangkal di pusat perbelanjaan di sekitar kampus FEB UMPP yang tidak mau disebutkan namanya. Bapak yang sudah lanjut usia tersebut berceloteh “Jare covid wes rampung, wong bantuane wes rampung. Bagi-bagi masker sekalian bagi-bagi duit ora mbak? (Katanya covid sudah selesai, bantuannya juga sudah selesai. Bagi-bagi masker sekalian bagi-bagi uang nggak mbak)”, tutur tukang becak tersebut.

Menanggapi celotehan tukang becak tersebut, salah satu relawan RCCE asal Kajen yang turut mengikuti edukasi, Dyah Retno Susiati, menyampaikan bahwa tugas relawan RCCE adalah mengingatkan masyarakat, mengedukasi dan menyampaikan informasi. Berkaitan dengan bantuan, Dyah Retno mengatakan jika hal tersebut merupakan wewenang dari pemerintah.

“Saat ini memakai masker itu penting Pak, biar sehat. Kalo sehat kan bapak bisa cari duit terus. Jadi sehat lebih mahal kan Pak dari duit”, tutur Dyah Retno menjawab celotehan tukang becak. (Fakhrudin)

Terkait
Gathering Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia

Bekasi, Wartadesa. – Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia (PMGI) yang berdiri pada tahun 2016 yang lalu, menyelenggarakan Gathering dan Silaturrahim perdana Read more

Sejak Ramadhan lalu warga Gunungsari Pemalang kekurangan Air

Pemalang, Wartadesa. - Warga Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sejak bulan Ramadhan lalu kekurangan air bersih. Biasanya Read more

Sejumlah orang tua tolak vaksinasi Rubella

Pekalongan Kota, Wartadesa. -  Setidaknya 15 orang tua siswa di beberapa SD di wilayah Kota Pekalongan menolak anaknya diimunisasi Measles Read more

Kasus HIV/AIDS di Kota Santri capai 40

Kajen, Wartadesa. - Kasus HIV/AIDS di Kota Santri sejak Januari hingga Juni 2017, meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Komisi Penanggulangan Read more

selengkapnya
Kesehatan

10 Desa di Pemalang Masuk Penanganan Stunting

stunting

Pemalang, Wartadesa. – Sepuluh desa di Kota Ikhlas bakal menjadi lokasi penanganan (lokus) stunting tahun 2023. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

10 desa yang menjadi lokus penanganan stunting meliputi Desa Jatingarang KecamatanBodeh, Banjarmulya (Pemalang), Gondang dan Kaligelang(Taman), Pesantren (Ulujqmi), Kreyo (Randudongkal), Desa Banyumudal, Sima, Walangsanga (Moga) dan Kelurahan Sugihwaras(Pemalang).

Demikian terungkap dalam Rakor Penetapan Desa Prioritas Lokus Penanganan Stunting Terintegrasi Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2023.

Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Kabupaten Pemalang, Titin Soewastiningsih Soebari mengatakan, untuk menentukan desa prioritas lokus stunting ini, kami menggunakan data sebagai baselinenya antara lain desa rawan pangan, desa penanganan kemiskinan ekstrim dan desa dengan prevalensi dan jumlah stunting yang tinggi atau absolut.

Menurut Titin, desa-desa yang menjadi lokus stunting selanjutnya akan mencari irisannyya, desa  mana yang memenuhi kriteria sebagai desa rawan pangan, desa penanganan kemiskinan esktrim dan desa dengan prevalensi kasus stunting yang cukup tinggi pada tahun 2023.

Titin menambahkan Kabupaten Pemalang dalam kinerja penurunan stunting se Jawa Tengah di penilaian kinerja tahun 2020 menduduki peringkat pertama dari 35 Kabupaten/Kota. (Buono)

Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

Warga temukan mayat tak dikenal di Kedungbanjar Pemalang, Andakah keluarganya?

Pemalang, Wartadesa. - Polsek Taman Kabupaten Pemalang menunggu 1 x 24 jam, jika tidak ada keluarga yang mengakui korban maka Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan Publik

Asiik RSUD Kabupaten Pekalongan Gratis, Ini Syaratnya!

fadia

Doro, Wartadesa. – Bupati Pekalongan, Fadia mencanangkan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh Puskesmas, RSUD Kraton, RSUD Kajen dan RSUD Kesesi untuk kelas III, terhitung Januari 2022 ini. Namun begitu ada syarat yang harus dipenuhi oleh warga untuk mengaksesnya. Demikian disampaikan oleh istri Ashraff   saat membuka gedung baru Puskesmas Doro 2, Kamis (13/01).

“Yang pertama adalah terkait pentingnya membuat surat rujukan dari puskesmas terdekat apabila ingin mengakses pelayanan kesehatan ke rumah sakit daerah.” Tutur Fadia.

Menurut Fadia, layanan di seluruh Puskesmas Kota Santri gratis untuk seluruh warga, cukup menggunakan KTP saja, ” pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang cukup menggunakan KTP saja,’’ ujarnya.

Fadia menyebut ada tiga hal yang harus disosialisasikan seluruh Puskesmas Kabupaten Pekalongan terkait layanan gratis di rumah sakit milik pemkab, selain rujukan dari Puskesmas, syarat berikutnya adalah pemilik BPJS mandiri maupun KIS tetap melanjutkan kepesertaanya.

“Dan untuk edukasi yang kedua adalah, apabila masyarakat sudah memiliki kartu BPJS mandiri, maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk tetap dilanjutkan, jangan sampai berhenti karena ada pemberian pelayanan gratis dari pemkab.” Lanjut Fadia.

Menurutnya kepesertaan BPJS maupun KIS untuk meng-cover layanan di rumah sakit swasta. ‘’Karena kita hanya baru bisa mengcover di lingkup Kabupaten Pekalongan saja. Yaitu di RSUD Keraton, RSUD Kajen, RSUD Kesesi 1 dan seluruh puskesmas se-Kabupaten Pekalongan. Itupun untuk kelas tiga. Jadi kalau mau naik kelas pelayanan atau masuk rumah sakit swasta kalau tidak ada kartu BPJS maupun KIS kan juga sayang sekali ya,’’ jelasnya.

Fadia melanjutkan, hal ketiga yang harus disosialisasikan oleh Puskesmas yakni bahwa layanan gratis bagi warga Pekalonan tidak pandang bulu, seluruh warga dapat memanfaatkannya. ‘’Jadi saya harap kesehatan gratis untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan ini benar-benar bisa berjalan dengan baik. Karena kalau ini berfungsi dan bisa jalan semua dengan rancangan kita, maka untuk tingkat Jawa Tengah kita bisa menjadi pelopor inovasi pelayanan gratis ini untuk masyarakat. Walaupun ada batasan-batasannya,’’ pungkasnya. (Buono)

 

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan Publik

Hujan Tak Surutkan Niat Warga Ikut Vaksinasi di SMK Muhammadiyah Kedungwuni

vaksin

PEKALONGAN, WARTADESA. – Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pekalongan dari fajar hingga pagi tak menyurutkan niat warga untuk mengikuti kegiatan vaksinasi dosis 2 di SMK Muhammadiyah Kedungwuni, Kamis, 11 November 2021. Peserta vaksin juga tidak hanya berasal dari warga Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan saja, tetapi juga ada warga Dadirejo Kecamatan Tirto, Talun dan Bojong yang rela jauh-jauh datang ke lokasi vaksinasi di SMK Muhammadiyah Kedungwuni, Jl. Papagan No. 17, Gembong Barat, Kedungwuni.

Salah satu peserta vaksin, Aji Pamungkas, 22 tahun, warga Desa Tangkil Tengah, mengaku datang di lokasi vaksin jam 08.15 tetapi antrian peserta vaksinnya sudah banyak. “Vaksinnya mulai jam 08.00 tepat katanya, tapi saya datang jam 08.15 ternyata antriannya sudah banyak, tadi hujan dari subuh sih, ini baru reda”, tutur Aji.

District Manager Mentari Vaccine 108 Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Ady Widianto, menyampaikan bahwa jumlah peserta vaksinasi di SMK Muhammadiyah Kedungwuni total mencapai 1084 peserta, dengan rincian peserta vaksin dosis 1 sejumlah 270 orang dan peserta vaksin dosis 2 mencapai 814 orang.

Ady mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pekalongan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, yang telah membantu menyediakan vaksin dan petugas vaksinator.

Ady juga menyampaikan total keseluruhan warga yang mengikuti kegiatan vaksin massal Muhammadiyah untuk semua dari tanggal 10 sampai dengan tanggal 11 November 2021, di lima lokasi vaksin, mencapai 3.578 warga. Peserta vaksin di SMK Muhammadiyah Kedungwuni menjadi jumlah terbanyak kedua setelah pelaksanaan vaksin yang sama di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Trenmuda) Wiradesa yang berhasil mencapai 1.193 peserta dan telah diselenggarkan kemarin Rabu, 10 November 2021.

“Ucapan Terima kasih juga kami sampaikan kepada Kepala SMK Muhammadiyah Kedungwuni beserta keempat tempat pelaksanaan vaksinasi lainnya seperti SMK Muhammadiyah Kajen, SMK Muhammadiyah Kesesi, SMP Muhammadiyah Bligo dan Trenmuda Wiradesa yang telah menyediakan tempat pelaksanaan kegiatan vaksinasi masal covid-19 dari Muhammadiyah untuk semua. Kegiatan ini merupakan program kerjasama antara MPKU PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah, USAID (United States Agency for International Development), Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dan PDM Kabupaten Pekalongan”, tutur Ady.

Ady juga menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi masal covid-19 Muhammadiyah untuk semua adalah wujud nyata Muhammadiyah dalam upaya melakukan hifdz nada, atau menjaga kehidupan, disamping membantu pemerintah dalam upaya melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat.

Data yang dirilis panitia, keseluruhan jumlah peserta vaksin mencapai 3.578 orang. Di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Wiradesa sebanyak 1.193 orang dengan rincian vaksin dosis 2: 1.107 orang dan dosis 1: 86 orang. Di SMK Muhammadiyah Kajen peserta vaksin dosis 2 sebanyak 420 orang, dosis 1 sebanyak 65 orang, total 485 orang, SMK Muhammadiyah Kesesi dosis 2, 336 orang, dosis 1, 40 orang, total 376 orang, SMK Muhammadiyah Bligo 440 orang semua dosis 2, dan SMK Muhammadiyah Kedungwuni dosis 2, 814 dan dosis 1, 270 orang, total 1.084 orang. Ady juga menyampaikan bahwa ada beberapa warga yang gagal mengikuti vaksinasi karena hipertensi. (Fakhrudin)

Terkait
Gathering Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia

Bekasi, Wartadesa. – Pejuang Myasthenia Gravis Indonesia (PMGI) yang berdiri pada tahun 2016 yang lalu, menyelenggarakan Gathering dan Silaturrahim perdana Read more

Sejak Ramadhan lalu warga Gunungsari Pemalang kekurangan Air

Pemalang, Wartadesa. - Warga Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sejak bulan Ramadhan lalu kekurangan air bersih. Biasanya Read more

Sejumlah orang tua tolak vaksinasi Rubella

Pekalongan Kota, Wartadesa. -  Setidaknya 15 orang tua siswa di beberapa SD di wilayah Kota Pekalongan menolak anaknya diimunisasi Measles Read more

Kasus HIV/AIDS di Kota Santri capai 40

Kajen, Wartadesa. - Kasus HIV/AIDS di Kota Santri sejak Januari hingga Juni 2017, meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Komisi Penanggulangan Read more

selengkapnya